Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengurus PPP Temui Jokowi di Istana

Kompas.com - 09/07/2019, 15:46 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (9/7/2019) sore. Pantauan Kompas.com, para pengurus PPP tiba di Istana Bogor pukul 15.30 WIB.

Mereka kompak mengenakan jas partai berwarna hijau. Hadir Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Sekjen PPP Arsul Sani, serta Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP dari 34 Provinsi.

Baca juga: Setelah PKB dan Golkar, Kali Ini Pengurus Nasdem yang Temui Jokowi di Istana

Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan, pertemuan ini dalam rangka silaturahmi pasca pilpres 2019. Selain itu, dalam pertemuan ini juga PPP akan menyampaikan sejumlah masukan kepada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Menyampaikan masukan-masukan tentang program ekonomi keumatan dan penguatan lembaga pendidikan keagamaan dan pondok pesantren, yang perlu menjadi prioritas pemerintahan periode kedua beliau," kata Arsul.

Menurut dia, berbagai masukan yang disampaikan ke Jokowi itu juga akan dibahas dalam Musyawarah Kerja Nasional PPP pekan depan.

Selain membahas sejumlah isu strategis, Mukernas itu juga akan memutuskan apakah akan dilakukan percepatan Muktamar untuk memilih Ketua Umum definitif baru.

Baca juga: Menurut PPP, Koalisi Jokowi-Maruf Belum Ingin Tambah Anggota Baru

Sementara itu, pantauan Kompas.com di lokasi, pertemuan antara Jokowi dan pengurus PPP digelar tertutup dari awak media. Wartawan yang semula berada di Istana Bogor untuk meliput rapat kabinet paripurna diminta untuk meninggalkan lokasi.

Sebelumnya, Jokowi juga sudah menggelar pertemuan tertutup dengan pengurus parpol pendukung lainnya yakni Golkar, PKB dan Nasdem.

Kompas TV Desakan agar Persiden Joko Widodo memberikan amnesti bagi terpidana kasus pelanggaran UU ITE Baiq Nuril terus disampaikan berbagai elemen masyarakat. Bagaimana sebenarnya aturan atau tahapan proses amnesti bisa diberikan? KompasTV akan membahasnya Wakil Ketua Komnas Perempuan Budi Wahyuni, serta Pakar Hukum yang juga Mantan Hakim Asep Iwan Iriawan. #BAIQNURIL #Amnesti

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com