Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hamid Awaludin

Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia.

Rahasia PDI Perjuangan

Kompas.com - 27/05/2019, 13:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Perhitungan suara hasil Pemilihan Umum 2019 usai sudah. Degup jantung para calon anggota legislatif bisa jadi masih tidak beraturan, menunggu apa jadi dilantik atau tidak. Bisa jadi, mereka sedang menghitung-hitung ongkos politik yang telah dikeluarkan.

Akan tetapi, sebagaimana pemilihan presiden dan wakil presiden, perkiraan urutan partai pemenang dalam pemilu raya tahun ini sudah terbukti. Terutama, bahwa partai berlambang moncong putih, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, mampu mempertahankan posisinya sebagai juara.

Inilah untuk pertama kalinya, semenjak zaman reformasi di tahun 1998, sebuah partai memenangi pemilu dua kali berturut-turut.

Bahkan, kalau tidak di nomor urut satu, PDI-P senantiasa mendulang suara yang banyak dan kursi yang menonjol di parlemen. Pada pemilu 1999, PDI-P juga menjadi partai pemenang.

Apa rahasianya? Program yang mentereng? Partai-partai lain juga punya. Jaringan sampai ke pelosok kota dan desa? Yang lain juga sama. Uang? Partai lain ada yang dibesut dan diisi para superkaya Indonesia.

Bahkan, sejauh pengamatan saya, PDI-P tidak terafiliasi dengan media massa besar seperti televisi sebagaimana Nasdem atau Perindo, misalnya, yang ketua umumnya adalah pemilik jaringan televisi besar di tanah air. Tidak, PDI-P jauh dari kelebihan itu.

Menurut saya, kebesaran PDI-P terletak pada sang pendiri dan Ketua Umum, Megawati Sukarnoputri.

Sejarah PDI-P tak lepas dan beriringan belaka dengan perjalanan hidup Megawati. Menanjak dan surutnya PDI-P adalah naik dan turunnya Megawati pula.

Megawati adalah perempuan yang dalam nadinya mengalir darah biru politik negeri ini, tapi paling berdarah pula menjaga keberlangsungan hidup diri, keluarga dan partainya.

Anak kedua Presiden Sukarno ini pernah didongkel dengan kasar dan terang benderang dari jabatan Ketua Umum PDI -- pendahulu PDI Perjuangan -- di masa Orde Baru.

Sabar dan sabar lagi

Ia melawan bersama pendukung setianya di PDI Perjuangan. Tapi kemenangannya yang gemilang pasca Orde Baru pada Pemilu 1999 gagal mengantar dirinya sebagai Presiden lewat atraksi politik di parlemen oleh para politisi.

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, didampingi Ketua Fraksi PDI-P DPR Tjahjo Kumolo dan Ketua I Fraksi PDI-P DPR Panda Nababan, menyambut kedatangan Ketua Umum Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa KH Abdurrahman Wahid di kediaman Megawati di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2005).KOMPAS/PRIYOMBODO Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, didampingi Ketua Fraksi PDI-P DPR Tjahjo Kumolo dan Ketua I Fraksi PDI-P DPR Panda Nababan, menyambut kedatangan Ketua Umum Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa KH Abdurrahman Wahid di kediaman Megawati di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2005).
Megawati tetap sabar, tidak mengayun kapak peperangan terhadap pihak-pihak yang mengakalinya.

Pada tahun 2014, PDI-P menang lagi, yang secara hukum, mestinya orang PDI-P menjadi Ketua DPR RI.

Lagi-lagi, lewat persekongkolan yang tiba-tiba mengubah aturan main, PDI-P kembali gigit jari. Megawati sabar lagi.

Tak ada ekspresi kemarahan, kendati ia sangat kecewa dan terpukul. Ia bungkam diri sembari menahan para kadernya untuk tidak berontak dan menyebar kebencian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com