Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Disarankan Bentuk Kabinet Profesional untuk 2019-2024, Ini Alasannya

Kompas.com - 23/05/2019, 20:36 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti CSIS Arya Fernandes berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih menteri untuk kabinet 2019-2024 dari kalangan profesional.

Menurutnya, kalangan profesional minim ambisi politik.

"Kalau presiden membentuk kabinet profesional, orang-orang profesional ini tentu tidak punya hasrat untuk kepentingan politik praktis di tahun 2024," kata Arya saat ditemui di Populi Center, Jakarta, Kamis (23/5/2019).

Baca juga: Jika Terpilih, Maruf Amin Janji Tak Akan Masukkan Anak ke Kabinet

Arya menilai, kabinet yang dipilih dari kalangan politisi, tak akan totalitas dalam mengerjakannya tugasnya karena akan dipengaruhi oleh agenda politik seperti Pemilu.

"Kalau kabinetnya ditunjuk dari politik, paling fokus nya di tahun kedua dan ketiga tahun keempat udah sibuk untuk mempersiapkan diri pemilu berikutnya," ujarnya.

Baca juga: Sekjen Nasdem Dukung Ada Menteri Muda di Kabinet Jokowi

Selanjutnya, Arya mengatakan, dibentuknya kabinet dari kalangan profesional akan membantu kerja pemerintah dan memudahkan pemerintah berikutnya dalam menata lembaga negara.

"Kalau kabinet profesional dibentuk dengan baik oleh presiden tentu itu akan memudahkan presiden berikutnya untuk menata kelembagaan kita dengan baik," pungkasnya.

Kompas TV Isu reshuffle kabinet kerja Presiden Jokowi menguat setelah sejumlah menteri berurusan dengan KPK. Pihak istana menyebut kemungkinan Jokowi mereshuffle kabinetnya setelah Idul Fitri. Kapan presiden akan mereshuffle kabinetnya dan faktor apa yang harus diperhatikan sebelum presiden mengganti menteri-menterinya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

Nasional
Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com