JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, saat ini ada pergeseran makna terkait faktor kemajuan suatu negara.
Ia mengatakan, dulunya kemajuan suatu negara dimaknai dengan banyaknya sumber daya alam yang dimiliki.
Baca juga: Jokowi: Prioritas Utama Semua Kementerian adalah Pembangunan SDM
Namun, dalam perjalanannya, banyak negara yang tak memiliki sumber daya alam justru lebih maju dibandingkan negara yang memiliki banyak sumber daya alam. Negara tersebut, kata Kalla, mengandalkan sumber daya manusianya yang unggul.
"Dulu China menganggap bahwa jumlah penduduk yang besar itu beban. Bagaimana dikasih makan 1,4 miliar orang," ujar Kalla dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (9/5/2019).
"Kemudian mereka merubahnya dengan mengatakan justru 1,4 miliar itu memiliki sumber daya yang luar biasa apabila didukung semangat dan pengetahuan yang tinggi," lanjut Wapres.
Baca juga: Pembangunan SDM, Harapan Pengusaha untuk Presiden Terpilih...
Akhirnya, saat ini China menjadi negara yang maju meskipun jumlah penduduknya sangat besar.
Hal itu, kata Kalla, melawan mitos yang pernah disampaikan Presiden RI ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie yang pernah menyatakan Singapura bisa lebih maju daripada Indonesia karena negaranya kecil.
Karena itu, Kalla mengatakan formula kemajuan sebuah negara tak terletak pada sumber daya alam yang dimiliki, melainkan seberapa unggul sumber daya manusianya.
Baca juga: Setelah Infrastruktur, Jokowi Ingin Dana Desa Juga Digunakan untuk Pengembangan SDM
Dengan demikian, Kalla mengatakan, pemerintah ke depan akan memfokuskan programnya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.
Meski demikian, Kalla mengatakan, kualitas sumber daya manusia juga perlu ditunjang dengan konektivitas antar daerah dalam suatu negara agar sistem distribusi menjadi efisien.
Karena itu pemerintah pada empat tahun sebelumnya menekankan programnya pada pembangunan infrastruktur.
"Kemudian kita berbicara bagaimana infrastruktur dan sumber daya manusia dapat kita majukan secara bersama-sama," ujar Kalla.