Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sebut SDM Jadi Faktor Utama Kemajuan Negara

Kompas.com - 10/05/2019, 09:36 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, saat ini ada pergeseran makna terkait faktor kemajuan suatu negara.

Ia mengatakan, dulunya kemajuan suatu negara dimaknai dengan banyaknya sumber daya alam yang dimiliki.

Baca juga: Jokowi: Prioritas Utama Semua Kementerian adalah Pembangunan SDM

Namun, dalam perjalanannya, banyak negara yang tak memiliki sumber daya alam justru lebih maju dibandingkan negara yang memiliki banyak sumber daya alam. Negara tersebut, kata Kalla, mengandalkan sumber daya manusianya yang unggul.

"Dulu China menganggap bahwa jumlah penduduk yang besar itu beban. Bagaimana dikasih makan 1,4 miliar orang," ujar Kalla dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (9/5/2019).

"Kemudian mereka merubahnya dengan mengatakan justru 1,4 miliar itu memiliki sumber daya yang luar biasa apabila didukung semangat dan pengetahuan yang tinggi," lanjut Wapres.

Baca juga: Pembangunan SDM, Harapan Pengusaha untuk Presiden Terpilih...

Akhirnya, saat ini China menjadi negara yang maju meskipun jumlah penduduknya sangat besar.

Hal itu, kata Kalla, melawan mitos yang pernah disampaikan Presiden RI ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie yang pernah menyatakan Singapura bisa lebih maju daripada Indonesia karena negaranya kecil.

Karena itu, Kalla mengatakan formula kemajuan sebuah negara tak terletak pada sumber daya alam yang dimiliki, melainkan seberapa unggul sumber daya manusianya.

Baca juga: Setelah Infrastruktur, Jokowi Ingin Dana Desa Juga Digunakan untuk Pengembangan SDM

Dengan demikian, Kalla mengatakan, pemerintah ke depan akan memfokuskan programnya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.

Meski demikian, Kalla mengatakan, kualitas sumber daya manusia juga perlu ditunjang dengan konektivitas antar daerah dalam suatu negara agar sistem distribusi menjadi efisien.

Karena itu pemerintah pada empat tahun sebelumnya menekankan programnya pada pembangunan infrastruktur.

"Kemudian kita berbicara bagaimana infrastruktur dan sumber daya manusia dapat kita majukan secara bersama-sama," ujar Kalla.

Kompas TV Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah pimpinan ormas islam, seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan ICMI mendorong adanya rekonsiliasi nasional pasca-pemilu 2019. Salah satunya dengan diadakannya pertemuan antara dua capres yang bersaing, Jokowi dan Prabowo Subianto. Menurut Jusuf Kalla, pertemuan dapat memberikan pesan damai kepada para pendukung dan masyarakat luas. #WapresJK #JusufKalla #JokowiPrabowo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Nasional
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com