Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Upayakan Peningkatan Ekspor ke Argentina

Kompas.com - 08/05/2019, 10:38 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia tengah mengupayakan peningkatan ekspor ke Argentina untuk menekan defisit neraca perdagangan.

Kalla mengatakan, jika Indonesia banyak mengimpor daging dari Argentia, semestinya Argentina bisa mengimpor buah-buahan tropis dari Indonesia.

"Mengimpor lebih banyak dari sini, kalau kita mengimpor daging ya (Argentina) bisa mengimpor buah-buah tropis. Atau membeli pesawat dari kita," ujar Kalla usai bertemu dengan Wakil Presiden Argentina Gabriela Michetti di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (7/5/2019), Jakarta, Selasa (7/5/2019).

Baca juga: Wapres Kalla Terima Wapres Argentina, Bahas Kerja Sama Ekonomi

Ia mengatakan, penawaran sejumlah komoditas unggulan Indonesia juga telah ia tawarkan kepada Wapres Argentina dalam pertemuan bilateral.

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, nilai perdagangan Indonesia dengan Argentina mencapai 1,67 miliar dolar AS, dengan nilai ekspor sebesar 238 juta dolar AS dan impor 1,15 miliar dolar AS. Sementara itu, defisit neraca perdagangan pada 2018 mencapai 1,20 miliar dolar AS.

"Iya diomongkan (penawaran komoditas impor). Ya seperti hasil pertanian hasil tropis, kedua bisa juga kita menjual peswat, dan produk-produk lain. Meningkatkan katakanlah impor sepatu dan garmen," lanjut Kalla.

Baca juga: Krisis Memburuk, Argentina Minta IMF Gelontorkan Dana Rp 732 Triliun

Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima kedatangan Wakil Presiden Argentina Gabriela Michetti di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (7/5/2019).

Kunjungan Michetti ke Indonesia kali ini membahas kerja sama bilteral dengan Indonesia di bidang ekonomi, pertanian, dan pertukaran Sumber Daya Manusia (SDM).

"Tadi kita melakukan pertemuan bilateral antara Indonesia dan Wakil Presiden Argentina dan Menteri Perdagangan untuk membicarakan peningkatan hubungan perdagangan. Selama ini nilai perdagangan kita mencapai 2 Miliar dolar AS," kata Kalla usai pertemuan.

Baca juga: Argentina Bahas Referendum Legalisasi Aborsi

"Dan kita masih defisit karena kita masih membeli hasil-hasil pertanian dari Argentina dan kita akan meningkatkan ekspor kita ke sana," lanjut Kalla.

Sementara itu Michetti berterima kasih kepada Kalla karena telah menerimanya dengan baik. Ia menambahkan kedatangannya ke Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dagang dengan Indonesia.

Baca juga: Kapolri Sebut Indonesia Jadi Sorotan karena Kasus Penculikan Anak WN Argentina

"Ada banyak pengusaha Argentina yang tertarik untuk menanamkan modal di Asia Tenggara khususnya di Indonesia untuk hal-hal di mana Argentina memiliki keunggulan di antaranya agro industri dan industri pangan. Di sektor-sektor inilah kami memiliki keinginan," ujar Michetti.

"Sektor lain yang juga di mana Argentina memiliki keunggulan ialah sektor infrastruktur. Jadi, Argentina bisa tertarik juga untuk kerja sama di bidang pembangunan sektor publik maupun sektor swasta di bidang infrastruktur," lanjut dia.

Kompas TV Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara terkait rencana Menko Polhukam Wiranto membentuk tim hukum nasional untuk mengkaji tindakan ucapan maupun pemikiran tokoh yang mengarah ke perbuatan melawan hukum. Usai menerima kunjungan resmi Wakil Presiden Republik Argentina, Wapres Jusuf Kalla menyatakan bagi semua orang yang mengkritik dan kritikanya melanggar hukum harus mendapatkan hukuman. Wapres Jusuf Kalla menambahkan hukum tidak hanya berlaku bagi tokoh namun berlaku untuk semua orang. #TimPengkajiUcapan #KemenkoPolhukam #JusufKalla
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com