Di Malang, Jawa Timur, gerombolan Anarko melakukan aksi vandalisme dengan mencorat-coret Jembatan Kahuripan yang merupakan salah satu cagar budaya.
Kelompok berbaju hitam itu menuliskan "Menolak Upah Murah". Aksi tak terpuji ini dikecam Tim Ahli Cagar Budaya (TABC) Kota Malang.
Bahkan, kelakuan saat melakukan corat-coret diabadikan dalam bentuk video dan disebarkan ke masyarakat melalui media sosial.
Pelaku menutup bagian wajahnya dengan kain warna hitam. Tak hanya itu, terlihat adanya bendera warna hitam dengan lambang A di dalam lingkaran. Lambang ini diartikan sebagai anarki.
Bendera warna merah hitam yang merupakan bendera Anarko Sindikalisme juga dibawa oleh gerombolan tersebut.
Baca juga: Polisi: Lewat Grup Whatsapp, Kelompok Anarko Rencanakan Aksi Vandalisme
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menuturkan, kelompok Anarko Sindikalisme melakukan tindakan memancing rusuh saat May Day adalah fenomena internasional.
Disebutkan, kelompok ini menerima doktrinisasi secara global, yaitu pekerja jangan dikekang aturan.
Menurut Tito, kelompok Anarko sudah lama berkembang di luar negeri, seperti Rusia, Amerika Selatan, dan Eropa.
Gerombolan ini baru terdeteksi muncul di Indonesia beberapa tahun lalu. Namun, baru mulai beraksi tahun ini karena telah mempunyai anggota lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pihak kepolisan akan melakukan pemetaan kelompok dan menindak tegas para pelaku yang terbukti melanggar hukum.
Selain itu, motif, konsep dan dalang di belakang kelompok tersebut juga akan diselidiki oleh pihak berwajib.
Baca juga: Kapolri Sebut Kelompok Anarko Sindikalisme adalah Fenomena Internasional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.