Menanggapi rencana itu, Ketua MPR Zulkifli Hasan pernah menolak rencana pemindahan ini dilaksanakan dalam waktu dekat. Menurut dia kondisi perokonomian masyarakat yang masih mengalami kesulitan.
"Kita lagi susah kok ada perencanaan pemindahan ibu kota? Ini kan harusnya Pak Jokowi fokus saja pada pembangunan infrastruktur," kata Zulhas pada 13 April 2017.
Ia mempertanyakan bagaimana pelaksanaan juga pendanaan yang nantinya akan dilakukan, mengingat pemerintah saat ini sedang banyak merencanakan pembangunan infrastruktur.
"Ini kan program-program infrastrukturnya (Presiden Jokowi) bagus banget, makanya kita dukung. Kalo ada rencana pemindahan ibu kota, nanti duitnya dari mana? Prosesnya seperti apa?" ujarnya.
Baca juga: Ketua MPR RI Tolak Rencana Pemindahan Ibu Kota ke Palangkaraya
Menurut dia, saat ini pemindahan ibu kota bukan menjadi prioritas utama mengingat masih banyak proyek infrastruktur yang belum terselesaikan.
“Kan skala prioritas. Kalau untuk kapan-kapan boleh," ujarnya saat ditemui pada 4 Juli 2017.
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran sebelumnya mengaku telah menyediakan lahan seluas 300.000 hektar untuk persiapan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Palangkaraya.
"Saya cuma siapkan lahan. Luas lahan yang saya sampaikan ke Pak Presiden itu 300.000 hektar," ujar Sugianto pada 1 Mei 2017.
Gubernur petahana ini juga berharap rencana pemindahan ibu kota ke Palangkaraya tidak hanya sekedar wacana. Menurut dia, hal ini adalah keinginan dari sosok pendiri bangsa, Presiden Soekarno.
"Saya cuma siapkan lahan. Luas lahan yang saya sampaikan ke Pak Presiden itu 300.000 hektar," ungkapnya.
Sugianto meyakinkan, bahwa Kalimantan memiliki potensi sumber daya yang luar biasa, kemudian secara geografis terletak di tengah pulau Kalimantan dan relatif aman dari berbagai bencana alam.
Baca juga: Kalteng Siapkan Lahan 300.000 Hektar untuk Pemindahan Ibu Kota ke Palangkaraya
Sumber; Kompas.com (Krisiandi, Yoga Sukmana, Kurnia Sari Aziza, Gusti Nara)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.