Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Sebut Ketegangan Usai Pencoblosan Hanya Terjadi di Media Sosial

Kompas.com - 24/04/2019, 18:04 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menilai, ketegangan usai pilpres hanya terjadi di media sosial. Menurut mantan Panglima TNI ini, ketegangan tersebut tak berimbas ke lapangan.

Karena itu, Moeldoko menilai suasana ketegangan usai pilpres sekarang seperti paradoks, sebab ramai di media sosial namun tidak berdampak ke lapangan.

"Ada lah namanya juga, pasti ada (ketegangan). Tapi yang ingin kita lihat secara jernih bahwa tidak ada sebenarnya apa itu (ketegangan). Ini sebenarnya situasinya paradoks. Apa yang terjadi di dunia maya dan kondisi di lapangan," ujar Moeldoko saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (24/4/2019).

"Kalau kondisi di dunia maya kayaknya mau perang saja. Padahal di lapangan happy-happy aja. Ini yang terjadi seperti itu ya, paradoks menurut saya," lanjut dia.

Baca juga: Pembakaran Logistik Pemilu di Tingginambut Papua, Ini Faktanya...

Ia menilai saat ini belum ada indikasi yang mengarah pada people power usai pengumuman hasil resmi rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Moeldoko mengatakan Polri dan TNI sudah menyiapkan pengamanan pada saat KPU mengumkan hasil resmi Pilpres 2019 pada 22 Mei mendatang.

"Ya pasti sudah diantisipasi. Kita sudah melihat. Biasa kita membuat skenario-skenario. Mungkin skenario pertama begini, kedua begini dan seterusnya. Cara mengatasinya bagaimana itu sudah," lanjut Moeldoko.

Kompas TV Sejumlah tokoh bangsa meminta KPU untuk tidak takut menghadapi ancaman demi kesuksesan Pemilu salah satunya soal ancaman menggerakan <em>People Power </em>jika ada kecurangan di Pemilu. Mantan ketua Mahkamah Konstitusi tak memungkiri kedatangannya ke KPU karena adanya ancaman penggunaan <em>people power</em> itu yang sebelumnya disampaikan Amin Rais. #kpu #tokohnasional #mahfudMD
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com