JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menilai, ketegangan usai pilpres hanya terjadi di media sosial. Menurut mantan Panglima TNI ini, ketegangan tersebut tak berimbas ke lapangan.
Karena itu, Moeldoko menilai suasana ketegangan usai pilpres sekarang seperti paradoks, sebab ramai di media sosial namun tidak berdampak ke lapangan.
"Ada lah namanya juga, pasti ada (ketegangan). Tapi yang ingin kita lihat secara jernih bahwa tidak ada sebenarnya apa itu (ketegangan). Ini sebenarnya situasinya paradoks. Apa yang terjadi di dunia maya dan kondisi di lapangan," ujar Moeldoko saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (24/4/2019).
"Kalau kondisi di dunia maya kayaknya mau perang saja. Padahal di lapangan happy-happy aja. Ini yang terjadi seperti itu ya, paradoks menurut saya," lanjut dia.
Baca juga: Pembakaran Logistik Pemilu di Tingginambut Papua, Ini Faktanya...
Ia menilai saat ini belum ada indikasi yang mengarah pada people power usai pengumuman hasil resmi rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Moeldoko mengatakan Polri dan TNI sudah menyiapkan pengamanan pada saat KPU mengumkan hasil resmi Pilpres 2019 pada 22 Mei mendatang.
"Ya pasti sudah diantisipasi. Kita sudah melihat. Biasa kita membuat skenario-skenario. Mungkin skenario pertama begini, kedua begini dan seterusnya. Cara mengatasinya bagaimana itu sudah," lanjut Moeldoko.