Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Tak Perlu Investor Mengurungkan Diri, Tidak Perlu Pengusaha Takut...

Kompas.com - 16/04/2019, 20:24 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengimbau pelaku usaha dan investor di Indonesia tidak perlu khawatir dengan stabilitas keamanan dalam negeri pada pelaksanaan Pemilu serentak 2019.

"Pesta demokrasi tahun ini tidak perlu ditakutkan oleh siapapun, apalagi para investor," ujar Moeldoko saat berbincang dengan wartawan di Kantin Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/4/2019).

"Tidak perlu investor mengurungkan diri, membatalkan diri, jangan. Tidak perlu pengusaha takut. Tidak akan ada apa-apa di Indonesia," lanjut dia.

Baca juga: Pengusaha Konveksi Kebajiran Order Jelang Pemilu

 

Masyarakat Indonesia dinilai telah memiliki kematangan demokrasi yang baik. Hal tersebut terbukti dari pelaksanaan Pilkada serentak mulai dari tahun 2015, 2016, 2017 hingga 2018 yang berjalan dengan aman dan lancar.

"Salah satunya Pilkada DKI Jakarta. Kan kalau dilihat media sosial, sama dengan situasi saat ini ya seolah-olah terjadi perang di lapangan. Ternyata juga tidak ada apa-apa," lanjut mantan Panglima TNI tersebut.

Moeldoko pun terjun sendiri ke kampung-kampung dan berinteraksi dengan masyarakat di sana. Ia melihat, keriuhan yang terjadi di media sosial tidak terjadi di kehidupan masyarakat sehari-harinya.

Baca juga: Moeldoko: Sampai Saat Ini, Tak Ada Indikasi Akan Terjadi Kericuhan...

 

"Kalau saya masuk ke kampung-kampung, mereka juga tidak terlalu pusing. Yang mereka itu pikirkan, nyoblos, sudah," ujar Moeldoko.

Sekalipun ada riak gangguan stabilitas keamanan, Moeldoko meyakinkan, TNI-Polri memiliki cara dan strategi untuk mengatasi itu.

"Paling nanti setelah Pemilu ada sesuatu, ya kecil-kecil saja. Kayak kemarin juga terjadi kan, tapi akhirnya juga nabrak pagar pembatas. Begitu saja bisa diatasi. Makanya tidak usah takut yang berlebihan. TNI-Polri siap menghadapi situasi apapun dan mudah-mudahan tidak terjadi," ujar dia.

Baca juga: Moeldoko: Indeks Kerawanan Pemilu Bisa Naik karena Hoaks

Moeldoko sekaligus memastikan, hingga sehari menjelang pelaksanaan Pemilu serentak, 17 April 2019 besok, tidak ada indikasi terjadinya kericuhan.

"Sampai saat ini, tak ada indikasi terjadi kericuhan. Tidak ada indikator yang menimbulkan ini akan terjadi sesuatu," ujar Moeldoko.

Pemerintah lewat aparat keamanan bekerja secara teliti memonitor potensi munculnya gangguan keamanan, tidak hanya di kota besar, melainkan juga di pelosok Tanah Air. Sekali lagi, hasil pemantauan menunjukkan situasi keamanan relatif kondusif.

Kompas TV Doa bersama demi suksesnya pemilu digelar Panglima TNI bersama dengan tokoh lintas agama. Doa yang juga diikuti personel TNI memohon agar pemilu 17 April dapat berjalan aman dan damai. Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto sekaligus menegaskan netralitas TNI. Ia juga menyatakan perbedaan pilihan politik janganlah mengorbankan persatuan dan kesatuan. Sementara itu pengamanan pemilu jelang hari pencoblosan terus dilakukan Polri bersama TNI. Personel sudah turun ke TPS untuk memastikan keamanan jelang pencoblosan. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan sudah memetakan wilayah yang perlu pengamanan tambahan. #TNI #Polri #Pemilu2019

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com