Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Persilakan Pihak yang Curiga Ikut Pantau "War Room" TKN

Kompas.com - 22/04/2019, 10:36 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin Jenderal (Purn) Moeldoko menyatakan, pihaknya sengaja membuka war room untuk diliput media sebagai bentuk transparansi publik.

Hal tersebut sekaligus untuk meredakan ketegangan sebab masyarakat tengah digiring dengan isu hasil hitung cepat dan penghitungan rill Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah dimanipulasi.

"Saya pikir cara seperti ini memberikan pemahamam kepada publik, tak ada yang kami sembunyikan. Buka. Sehingga tidak ada yang bertanya-tanya. Kalau kami tutup semua tersembunyi, semua jadi tanda tanya. Tapi dengan seperti ini, ini cara kami redakan ketegangan," kata Moeldoko saat ditemui di War Room TKN di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (21/4/2019).

Baca juga: TKN: Real Count BPN Sebagian Besar Ambil Data TPS yang Prabowo-Sandi Menang

Moeldoko menambahkan, pihaknya siap menerima siapa pun yang hendak menanyakan kejelasan war room dalam mengumpulkan data penghitungan suara.

Ia mengatakan, keberadaan war room yang transparan juga menjadi pendidikan politik dalam demokrasi yang mengajarkan adanya akuntabilitas publik.

"Lihat, enggak ada yang kami tutupi. Kalau ada tuduhan, datang ke sini. Siapa pun kami terima. Cara seperti itu manajemen akuntabel terbuka sehingga tak perlu ada nyinyir tentang penyimpangan," ujar dia.

"Jadi kami sangat terbuka karena kami ingin sebuah proses demokrasi ini kita warnai dengan baik, dengan kejujuran, dengan transparansi yang bisa dipertanggungjawabkan," lanjut mantan Panglima TNI itu.

Baca juga: Hasil Sementara Situng KPU Data 13,91 Persen: Jokowi-Maruf 54,89 Persen, Prabowo-Sandi 45,11 Persen

Hasil hitung cepat sejumlah lembaga menunjukkan kemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Namun, kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengklaim memenangi Pilpres berdasarkan hasil quick count, exit pool, hingga real count yang dilakukan internal BPN.

Sementara KPU tengah melakukan rekapitulasi secara berjenjang sampai 22 Mei 2019. Setelah itu, KPU akan mengumumkan pemenang Pemilu 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com