Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pencoblosan, Wapres Minta Elite Politik Beri Contoh Kerukunan

Kompas.com - 16/04/2019, 18:09 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta seluruh elit politik memberi contoh kerukunan kepada para pendukungnya agar pemilu berjalan damai.

Kalla mengatakan, sebetulnya kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden sudah mencontohkan saat debat terakhir dengan bersalaman dan berpelukan. Ia berharap, elite politik lainnya juga melakukan hal yang sama.

"Elite itu karena lihat sendiri, setelah debat keras langsung peluk-pelukan antara Pak Jokowi dengan Pak Prabowo, dengan Sandi dengan Kiai Ma'ruf peluk pelukan ngobrol lagi. Tidak ada rasa sentimen. Itu bagus sekali menjadi contoh kepada seluruh masyarakat," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (16/4/2019).

Baca juga: Saat Wapres Kalla Candai Ketum Golkar di Masa Tenang

Ia juga meminta semua elite politik mengikuti aturan main yang berlaku. Jika ada yang tak setuju dengan hasil pemilu, peserta pemilu bisa memperkarakan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Namun, ia juga meminta para elite politik mengikuti batas sengketa hasil pemilu yang ditetapkan MK.

Baca juga: Wapres Kalla Yakin Usai Pemilu Masyarakat Kembali Bersatu

"Nah MK juga punya syarat kalau beda sekian persen, beda satu dua persen kan dia terima. Tapi semua orang jujur ke MK. Kedua, kalau di pemilihan presiden juga kalau beda-beda tipis biasanya ke MK juga. Saya waktu dulu kalah juga ke MK juga," ujar Kalla.

"Tapi setelah itu selesai saja, tidak akan membawa suatu perbedaan yang berlebihan, kita bersyukur itu. Kita harus menjaga itu," lanjut Kalla.

Kompas TV Wakil Presiden, Jusuf Kalla menanggapi kisruh pemungutan suara di beberapa wilayah di luar negeri. Menurut JK pembatasan waktu pemungutan harus lebih fleksibel untuk mengakomodir partisipasi pemilih yang banyak dan sedikitnya TPS tersedia. Saat menghadiri pembukaan Indonesia Industrial Summit di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Wakil Presiden, Jusuf Kalla menanggapi terkait kericuhan yang terjadi di beberapa wilayah di luar negeri karena tidak bisa mencoblos. Menurut JK harusnya KPU memberi kelonggaran waktu bagi para pemilih di luar negeri sehingga hak suara pemilih bisa tersalurkan. #JusufKalla #PemilihandiLuarNegeri #Pemilu2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Mendapatkan Simpati Publik

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Mendapatkan Simpati Publik

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Nasional
Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Nasional
Ganjar Yakin Megawati Sampaikan Sikap Politik PDI-P untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran Saat Kongres Partai

Ganjar Yakin Megawati Sampaikan Sikap Politik PDI-P untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran Saat Kongres Partai

Nasional
Persiapan Peluncuran GovTech Makin Matang, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia

Persiapan Peluncuran GovTech Makin Matang, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia

Nasional
Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu 'Poco-Poco Kepemimpinan', Sindir Pemimpin Maju Mundur

Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu "Poco-Poco Kepemimpinan", Sindir Pemimpin Maju Mundur

Nasional
Marinir TNI AL Persiapkan Satgas untuk Jaga Perbatasan Blok Ambalat

Marinir TNI AL Persiapkan Satgas untuk Jaga Perbatasan Blok Ambalat

Nasional
PDI-P Perketat Sistem Rekrutmen Anggota, Ganjar: Itu Paling 'Fair'

PDI-P Perketat Sistem Rekrutmen Anggota, Ganjar: Itu Paling "Fair"

Nasional
Coba Itung Utang Negara, Megawati: Wow Gimana Ya, Kalau Tak Seimbang Bahaya Lho

Coba Itung Utang Negara, Megawati: Wow Gimana Ya, Kalau Tak Seimbang Bahaya Lho

Nasional
Megawati: Kita Cuma Seperempat China, Gini Saja Masih Morat-Marit dan Kocar-Kacir Enggak Jelas

Megawati: Kita Cuma Seperempat China, Gini Saja Masih Morat-Marit dan Kocar-Kacir Enggak Jelas

Nasional
PDI-P Perketat Diklat untuk Caleg Terpilih Sebelum Bertugas

PDI-P Perketat Diklat untuk Caleg Terpilih Sebelum Bertugas

Nasional
Pengamat Sebut Hasil Rakernas 5 PDI-P Jadi Sinyal Partai Banteng Oposisi Prabowo-Gibran

Pengamat Sebut Hasil Rakernas 5 PDI-P Jadi Sinyal Partai Banteng Oposisi Prabowo-Gibran

Nasional
98 Persen Jemaah Gelombang Pertama Belum Pernah Berhaji

98 Persen Jemaah Gelombang Pertama Belum Pernah Berhaji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com