Gotong-royong
Badaruddin menuturkan, memilih terjun kembali menjadi caleg dari Partai Berkarya bukanlah hal yang mudah. Selain membangun citra diri di dapil, ia juga diminta berpartisipasi aktif dalam mempopulerkan nama partai.
Beban untuk bisa mendapatkan satu kursi kian berat karena ambang batas 4 persen yang harus dipenuhi oleh partai politik agar calegnya bisa lolos ke Senayan. Tak pelak, menurutnya, caleg-caleg yang bertarung sebagian besar merupakan kader partai.
"Ya karena memang harus caleg yang mengerti tentang visi dan misi Partai Berkarya itu sendiri yang kita utamakan. Itu bertujuan agar kita bisa menjual partai ini untuk dipilih lagi di pemilihan ke depannya," tuturnya.
Namun demikian, seperti diungkapkan Badaruddin, beban tersebut cukup terbantu dengan gotong royong biaya logistik dari caleg partai, dari tingkat DPR hingga DPRD kabupaten/kota.
Baca juga: Cerita Caleg: Eko Patrio dan Upayanya Populerkan Eko Hendro Purnomo
Ia mengakui untuk bisa lolos ke parlemen memang membutuhkan biaya tinggi. Dirinya menyebutkan harus merogoh kocek di atas Rp 3 miliar. Biaya tersebut sebagian besar digunakan untuk alat peraga kampanye (APK).
"Yang jelas untuk caleg DPR RI kalau memang serius ya lebih dari Rp 3 miliar. Itu memang risiko, namun belum tentu jadi. Biaya untuk APK, akomodasi, dan opersional itu kan butuh biaya tinggi," katanya.
Maka dari itu, caleg DPRD kabupaten/kota di dapil Sulawesi Selatan juga membantu Badaruddin, khususnya dalam memasang APK, pergi-pulang ke dapil, operasional tim sukses, iklan, dan sebagainya.
Baca juga: Cerita Caleg: Choky Sitohang, dari Panggung Televisi Berlabuh ke Panggung Politik
Selain dibantu oleh caleg DPRD dari partai yang sama, Badaruddin mengemukakan, ia juga menggalang dana dari teman-teman sekolah dan mitra bisnisnya. Sebagian besar mereka membantu dalam mencetak kartu nama hingga kalender.
"Biaya yang saya keluarkan ada yang dari kantong sendiri, tapi ada juga dari teman-teman SMA dan teman bisnis. Ada bantu cetak kartu nama, bendera, dan lainnya," jelasnya.
Baginya, penggalangan dana solidaritas tersebut sudah biasa saat masa pemilu. Bantuan dari para caleg DPRD Berkarya juga dibutuhkan di lapangan untuk saling berbagi biaya kampanye.
Adapun untuk dana saksi, lanjut Badaruddin, juga dibebankan pada caleg. Namun dana tersebut juga dibantu oleh caleg DPRD.