Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Ma'ruf Amin di Madura, Diisukan Sakit Hingga Dicegat Massa

Kompas.com - 02/04/2019, 07:29 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

MADURA, KOMPAS.com - Banyak cerita yang terjadi dalam kunjungan calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin di Madura, Senin (1/4/2019). Dia berkampanye di Sumenep dan mengunjungi beberapa lokasi di Madura.

Ma'ruf berangkat pada pagi hari dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, menuju Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo. Sekitar pukul 09.30 WIB, Ma'ruf menginjakan kaki di Sidoarjo dan melayani sesi wawancara bersama awak media.

Setelah itu Ma'ruf dan rombongan pun segera berangkat ke Sumenep, Madura dengan melewati Jembatan Suramadu.

Diisukan masuk rumah sakit

Saat di perjalanan, di media sosial mulai tersiar kabar bahwa Ma'ruf Amin sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Pada saat yang bersamaan, Ma'ruf sedang berada di perjalanan selama hampir 4 jam. Bukan menuju rumah sakit tetapi menuju makam raja-raja Sumenep.

Usai berziarah ke makam raja, Ma'ruf menepis isu yang menyebut dirinya sakit. Menurut dia, ini bukan pertama kalinya dia diisukan seperti itu.

Baca juga: Ini Keinginan Maruf Amin jika Menang Pemilihan Presiden 2019

"Hoaksnya aneh banget. Orang ada di Sumenep, perjalanan berapa jam ini kita, kan lumayan. Katanya saya masuk rumah sakit. Sudah beberapa kali itu (diisukan) masuk rumah sakit," kata dia.

Ma'ruf menyampaikan kondisinya hari itu begitu sehat. Dia siap berkeliling Indonesia untuk kampanye terbuka.

Baca juga: Kapolres Pamekasan Bantah Ada Penghadangan Terhadap Maruf Amin

Kampanye di Sumenep

Setelah dari makam raja-raja Sumenep, Ma'ruf langsung menuju Lapangan Ahmad Yani. Dia sudah ditunggu oleh sekumpulan massa yang ingin mendengar pidatonya dalam kampanye terbuka siang itu. Peserta kampanye terdiri dari masyarakat setempat termasuk para santri.

Ma'ruf mengaku sebenarnya masih punya darah Madura. Oleh karena itu, Ma'ruf meminta warga untuk memilihnya dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo.

"Anda semua adalah saudara saya. Karena apa? Karena ternyata saya juga punya darah Madura," ujar Ma'ruf, Senin.

"Masa ada saudaranya tidak didukung? Masa dukung orang lain?" tambah Ma'ruf.

Baca juga: Mengaku Berdarah Madura, Maruf Amin Minta Dipilih sebagai Saudara

Ma'ruf bertanya apakah masyarakat bersedia mendukungnya. Masyarakat pun ramai-ramai menjawab "dukung". Hal lain yang dia sampaikan dalam kampanye itu adalah terkait hoaks yang selama ini menyerang Jokowi-Ma'ruf.

Calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin berkampanye di Lapangan Ahmad Yani, Sumenep, Senin (1/4/2019). KOMPAS.com/JESSI CARINA Calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin berkampanye di Lapangan Ahmad Yani, Sumenep, Senin (1/4/2019).
Misalnya seperti pelarangan azan, pelegalan zina, hingga pembubaran Kementerian Agama. Ma'ruf meminta masyarakat Sumenep melawan hoaks tersebut.

Caranya dengan tidak takut untuk datang ke TPS dan mencoblos paslon 01. Ma'ruf bahkan melakukan simulasi pencoblosan surat suara dari atas panggung.

Baca juga: Maruf Amin: Pilpres Bukan Perang, Jangan Pakai Doa Perang

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf juga menceritakan bagaimana kepedulian Jokowi terhadap Madura. Kata dia, salah satu bukti bahwa Jokowi mencintai Madura adalah dengan menggratiskan Suramadu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com