Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Ma'ruf Amin di Madura, Diisukan Sakit Hingga Dicegat Massa

Kompas.com - 02/04/2019, 07:29 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

Kompas TV Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin berkunjung ke Madura untuk berkampanye dan memenuhi undangan para kyai Madura, Senin (1/4). Ma’ruf berharap kunjungannya ke Madura ini dapat mendulang suara dari Pulau Garam tersebut. Hal ini dilakukan setelah pada tahun 2014 lalu, capres Jokowi bersama pasangannya kalah dalam perolehan suara. Selain itu, Ma'ruf Amin juga menyatakan dirinya datang ke Madura untuk klarifikasi kepada para kyai dan warga bahwa capres Joko Widodo bukan sosok yang anti-ulama, seperti kabar yang beredar. Ma'ruf Amin menyebut, keputusan Jokowi menggandeng dirinya sebagai cawapres membuktikan Jokowi bukan sosok yang anti-ulama. #KampanyeMarufAmin #MarufAmin #JokowiMaruf

Terakhir, dia juga memberi pesan damai kepada pendukungnya. Dia meminta pendukungnya tetap rukun dengan masyarakat lain yang punya pilihan berbeda.

"Kita mau menang tetapi tetap kita tidak boleh bermusuhan. Sesama bangsa harus kita bikin sebagai saudara, enggak usah musuh," kata Ma'ruf.

Dicegat

Setelah selesai berkampanye, Ma'ruf Amin ingin berziarah sekaligus menghadiri haul almarhum Kiai Suhro, salah seorang kiai di Desa Jambringin, Pamekasan. Namun, terjadi peristiwa kurang mengenakan.

Rombongan Ma'ruf Amin dicegat oleh masyarakat setempat.

Baca juga: Maruf Amin Batal Ziarah ke Makam Leluhurnya di Pamekasan

Sekitar pukul 17.30 WIB, ketika mobil rombongan Ma'ruf semakin dekat dengan lokasi acara, sisi kiri dan kanan jalan dipenuhi warga yang mengangkat dua jari mereka. Nama Prabowo berulang kali diteriakan oleh mereka.

"Prabowo! Prabowo! Prabowo!" kata mereka.

Semakin dekat ke lokasi acara, semakin banyak masyarakat yang mengelilingi mobil rombongan Ma'ruf Amin. Terlihat aparat kepolisian melakukan pengamanan di sekeliling mobil rombongan.

Masyarakat setempat membawa poster-poster Prabowo-Sandiaga sambil terus meneriakan nama capres 02 itu.

Baca juga: Ingin Ziarah ke Makam Ulama, Maruf Amin Disambut Massa yang Berteriak Prabowo

Suasana tidak kondusif itu berlangsung sampai lewat azan magrib. Ma'ruf Amin sempat keluar mobil dan memasuki rumah salah satu panitia. Selama Ma'ruf berada di dalam, mobil rombongan tetap berada di jalan bersama masyarakat itu.

Masyarakat terus mengangkat dua jari mereka sampai mobil rombongan Ma'ruf pergi meninggalkan lokasi acara.

Ma'ruf dan rombongan pun melanjutkan perjalanan menuju Surabaya untuk menginap.

Pagi ini, Selasa (2/4/2019), Ma'ruf akan melanjutkan kampanye terbuka ke Lombok. Dia dijadwalkan hadir di Lapangan Selong, Lombok Timur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com