Terakhir, dia juga memberi pesan damai kepada pendukungnya. Dia meminta pendukungnya tetap rukun dengan masyarakat lain yang punya pilihan berbeda.
"Kita mau menang tetapi tetap kita tidak boleh bermusuhan. Sesama bangsa harus kita bikin sebagai saudara, enggak usah musuh," kata Ma'ruf.
Setelah selesai berkampanye, Ma'ruf Amin ingin berziarah sekaligus menghadiri haul almarhum Kiai Suhro, salah seorang kiai di Desa Jambringin, Pamekasan. Namun, terjadi peristiwa kurang mengenakan.
Rombongan Ma'ruf Amin dicegat oleh masyarakat setempat.
Baca juga: Maruf Amin Batal Ziarah ke Makam Leluhurnya di Pamekasan
Sekitar pukul 17.30 WIB, ketika mobil rombongan Ma'ruf semakin dekat dengan lokasi acara, sisi kiri dan kanan jalan dipenuhi warga yang mengangkat dua jari mereka. Nama Prabowo berulang kali diteriakan oleh mereka.
"Prabowo! Prabowo! Prabowo!" kata mereka.
Semakin dekat ke lokasi acara, semakin banyak masyarakat yang mengelilingi mobil rombongan Ma'ruf Amin. Terlihat aparat kepolisian melakukan pengamanan di sekeliling mobil rombongan.
Masyarakat setempat membawa poster-poster Prabowo-Sandiaga sambil terus meneriakan nama capres 02 itu.
Baca juga: Ingin Ziarah ke Makam Ulama, Maruf Amin Disambut Massa yang Berteriak Prabowo
Suasana tidak kondusif itu berlangsung sampai lewat azan magrib. Ma'ruf Amin sempat keluar mobil dan memasuki rumah salah satu panitia. Selama Ma'ruf berada di dalam, mobil rombongan tetap berada di jalan bersama masyarakat itu.
Masyarakat terus mengangkat dua jari mereka sampai mobil rombongan Ma'ruf pergi meninggalkan lokasi acara.
Ma'ruf dan rombongan pun melanjutkan perjalanan menuju Surabaya untuk menginap.
Pagi ini, Selasa (2/4/2019), Ma'ruf akan melanjutkan kampanye terbuka ke Lombok. Dia dijadwalkan hadir di Lapangan Selong, Lombok Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.