Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei CSIS: Baru 44,8 Persen Masyarakat yang Sudah Punya Pilihan Caleg

Kompas.com - 28/03/2019, 14:11 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Satu bulan menjelang Pemilu 2019, masih banyak masyarakat yang belum memiliki pilihan calon anggota legislatif. Hal tersebut terlihat dari survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) 15-22 Maret 2019.

Responden yang mengaku sudah memiliki caleg pilihan, baik di tingkat DPR maupun DPRD, baru mencapai 44,8 persen. Sebanyak 18,7 persen lainnya akan mencoblos partai politik.

Adapun sisanya, 36,5 persen responden, mengaku belum memiliki pilihan, baik caleg maupun parpol.

Baca juga: Survei CSIS: PDI-P, Gerindra dan Golkar Tiga Besar

Peneliti CSIS, Arya Fernandez, mengatakan, tingginya jumlah responden yang belum menentukan pilihan caleg atau parpol bisa jadi disebabkan ingar bingar pertarungan pilpres.

Peneliti CSIS Arya Fernandes di Kantor CSISKompas.com/Rakhmat Nur Hakim Peneliti CSIS Arya Fernandes di Kantor CSIS

Terbukti, jumlah masyarakat yang belum menentukan pilihan dalam kontestasi pilpres jauh lebih kecil.

"Jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan untuk pileg jauh lebih tinggi dibandingkan pilpres. Ini disebabkan perhatian pemilih yang tersedot ke pilpres, sementara pileg cenderung terabaikan," kata Arya saat merilis hasil survei, Kamis (28/3/2019).

Baca juga: Survei CSIS: Jokowi-Maruf 51,4 Persen, Prabowo-Sandi 33,3 Persen

 

Untuk kontestasi pilpres, survei CSIS menunjukkan bahwa 51,4 persen memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf. Sementara Prabowo-Sandi dipilih oleh 33,3 persen.

Hanya ada 14,1 persen responden yang menjawab tidak tahu atau merahasiakan jawabannya serta 1,2 persen yang belum menentukan pilihan.

Arya menilai dengan kondisi ini, caleg serta partai politik harus lebih gencar lagi merebut suara pemilih. Apalagi, waktu pencoblosan kurang dari satu bulan.

Baca juga: Peneliti CSIS Ungkap 4 Faktor Penentu Partisipasi Pemilih di Pemilu 2019

Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner.

Jumlah sampel sebanyak 2.000 responden yang memiliki hak pilih dan tersebar di 34 provinsi.

Survei menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error lebih kurang 2,21 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dibiayai sendiri oleh CSIS.

Kompas TV Ada sejumlah hal menarik dari hasil survei Litbang Kompas terkait elektabilitas partai politik. KompasTV akan membahas hal tersebut bersama bersama manajer Litbang Kompas Toto Suryaningtyas dan peneliti CSIS Arya Fernandes. #LitbangKompas #PartaiPolitik #Pilpres2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com