Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Ingatkan Capres-Cawapres Utamakan Pemerataan dan Kesetaraan

Kompas.com - 18/03/2019, 16:02 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengingatkan dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, untuk mengedepankan prinsip pemerataan dan kesetaraan dalam misi dan program yang dihadirkan.

Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Amiruddin menilai cara pandang kedua pasangan calon masih cenderung Jawasentris.

"Iya (terjadi di) selama tiga kali debat ini, apalagi yang kemarin itu (debat ketiga). Dalam konteks HAM itu ada prinsip kesetaraan, penyetaraan," kata Amiruddin dalam Catatan Kritis Terhadap Komitmen HAM Cawapres di kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (18/3/2019).

Menurut Amiruddin, tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya kental dengan perspektif HAM. Sebab, tema tersebut menyangkut hak dasar manusia.

Baca juga: Selasa, KPU Akan Gelar Rapat Evaluasi Debat Ketiga

Namun, ia menyesalkan cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno tak mengedepankan perspektif HAM.

"Tema debat semalam adalah sebenarnya tema yang sangat HAM karena menyangkut pelayanan kepada segenap rakyat. Semacam janji untuk lima tahun ke depan. Tapi saya melihat, mungkin kedua cawapres kita belum familiar dengan UU Nomor 11 tahun 2005. Sehingga eksplorasinya enggak berkembang," ujarnya.

UU Nomor 11 tahun 2005 adalah terkait Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.

Salah satu indikator terpenuhinya hak dalam pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, sosial dan budaya adalah ketersediaan. Amiruddin menilai kedua cawapres tidak mengeksplorasi rancangan jangka panjang program yang ditawarkan.

"Kita belum lihat ketersediaan seperti apa yang mau dirancang lima tahun ke depan untuk menjawab persoalan pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan di Indonesia. Tidak melihat republik ini banyak wilayah, pulau-pulau kecil, tersebar di pedalaman-pedalaman, bagaimana ke depan itu dalam 5 tahun berikutnya?" kata dia.

Baca juga: Meski Capek usai Debat Cawapres, Ma’ruf Amin Tetap Hadiri Harlah NU di Gresik

Ia menegaskan, pemenuhan hak pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, sosial dan budaya harus menjangkau sebanyak mungkin rakyat Indonesia.

"Dan jika dia diadakan, mesti terjangkau. Nah itu yang saya lihat sehingga prinsip ini tidak terelaborasi," ujarnya.

Amiruddin mengingatkan, apabila terpilih, program-program mereka akan menjadi acuan pembangunan negara.

"Seluruh gagasan inilah yang dipakai Bappenas untuk membuat acuan pembangunan nasional. Nah, kalau dari kandidatnya saja enggak jelas apa yang dituju, bagaimana nanti terjemahan dalam rancangan acuan pembangunan ke depan," ujar dia.

Kompas TV Dari giat Sandiaga Uno Cawapres nomor urut 02 itu berbicara persiapan debat disela-sela aktivitasnya bermain basket, materi debat pertama soal hukum HAM dan terorisme sudah disiapkan. Menurutnya misi dalam debat nanti adalah soal pemerataan penegakan hukum di semua kalangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com