Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Pimpinan KPK, Finalis Puteri Indonesia Diharap Jadi Agen Pencegahan Korupsi

Kompas.com - 06/03/2019, 12:44 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 39 finalis Puteri Indonesia bertemu dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata berharap para finalis bisa menjadi agen-agen antikorupsi. Menurut Alex, posisi finalis yang dikenal banyak orang membuat mereka bisa menyebarluaskan nilai-nilai antikorupsi.

"Kami berharap nanti bisa menjadi agen KPK, saya yakin pasti nanti banyak pengikut mbak-mbak di Twitter misalnya, Instagram kan pasti punya. Tolonglah suarakan berani jujur, karena kejujuran ini yang rasa-rasanya kita mengalami degradasi," kata Alexander di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (6/3/2019).

"Tentunya ada harapan besar dari KPK supaya juga bisa berkontribusi pada antikorupsi, itu harapan kami," sambungnya.

Alexander menyinggung ruang tahanan yang berada di belakang gedung KPK. Menurut dia, banyak penyelenggara negara yang terjerat korupsi karena urusan harta, kekuasaan dan perempuan.

"Pertama, dia gila kekuasaan, tahta, mengorbankan banyak hartanya untuk meraih kekuasaan dan ketika sudah duduk di kekuasaan, dia haus harta. Ketika harta itu diperoleh dengan cara tak benar, salah satu pelariannya adalah wanita, banyak kejadian seperti itu," ungkap Alexander.

Ia juga mengungkapkan, pejabat terjerat korupsi juga salah satunya didorong oleh istrinya.

"Kami tidak ingin mbak-mbak sekalian ke depan mbak-mbak menjadi jatuh ke dalam hal-hal yang negatif. Kami berharap calon Puteri Indonesia bisa lebih membawa diri secara positif," ujar dia.

Baca juga: KPK Kedatangan 39 Finalis Puteri Indonesia

Alexander juga berharap para finalis bisa menjadi agen pencegahan korupsi ketika sudah berkeluarga. Ia menilai perempuan berperan strategis mencegah korupsi sejak dini.

"Kita lihat memang peran perempuan sangat sentral dalan pendidikan anak-anak dan rumah tangga," kata Alexander.

Selain itu, kata dia, perilaku perempuan yang suka berkumpul dan berbagi satu sama lain juga menjadi peluang dalam menyebarluaskan nilai-nilai antikorupsi.

Kompas TV Komisi Pemberantasan Korupsi #KPK kembali memeriksa Bupati #PakpakBharat #RemigoYolandoBerutu. Remigo diperiksa terkait suap sejumlah proyek infrastruktur di kabupaten Pakpak Barat. Remigo Yolando Berutu tiba di KPKsekitar pukul 9.30 pagi,Remigo diperiksa sebagai tersangka untuk dugaan kasus suap proyek proyek di Dinas PUPRkabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara tahun anggaran 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com