"Kita tidak seperti saudara sebangsa setanah air," ujar Jokowi.
Oleh karena itu, Presiden mengajak seluruh rakyat Indonesia menjaga ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basariyah.
Organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), sepakat dengan pernyataan Presiden Jokowi.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar NU Helmy Faishal Zaini mengatakan, PBNU tengah meneguhkan kembali Islam Nusantara di masyarakat Indonesia.
"Kita ingin meluruskan konteks beragama dan bernegara bahwa kita adalah orang Indonesia yang beragama Islam. Artinya orang Islam yang berbudaya nusantara. Bukan orang Islam Indonesia yang berbudaya Arab,” ujar Helmy ketika ditemui di Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU 2019 di Kota Banjar, Rabu.
Peneguhan Islam Nusantara yang tetap berpijak dari syariat dinilai sangat penting dikemukakan kembali di ruang publik.
Menurut PBNU, saat ini terjadi fenomena di kalangan umat Islam, yakni politisasi Islam dengan menggunakan simbol-simbol Arab.
“Kemudian itu melahirkan suatu pemikiran yang menyebabkan pertentangan antara Islam dengan budaya Indonesia sendiri. Misalnya, tradisi tahlilan dianggap bidah,” ujar Helmy.
“Nah, Islam Nusantara ini adalah mengenai bagaimana kita umat Islam meletakkan Islam dengan nasionalisme itu secara harmoni. Tidak dihadap-hadapkan atau dipertentangkan,” lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.