Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap Prabowo Saat Debat yang Dikritik Parpol Koalisi Pendukungnya

Kompas.com - 20/02/2019, 16:54 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto pada saat debat kedua pilpres mendapat kritik dari sejumlah petinggi partai politik koalisi pendukungnya.

Prabowo dinilai kurang agresif dan terlalu sabar dalam merespons serangan dari rival debatnya, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.

Kritik tersebut datang dari Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso. Ia menilai Prabowo terlalu sabar dalam menjawab serangan Jokowi, misalnya terkait kepemilihan ratusan ribu hektar lahan di Aceh Tengah dan Kalimantan Timur.

Dalam debat kedua pilpres, Jokowi menyebut Prabowo memiliki lahan di Kalimantan Timur sebesar 220.000 hektar dan di Aceh Tengah sebesar 120.000 hektar.

Baca juga: Debat Kedua, Prabowo Dinilai Bertindak sebagai Ketua Partai Oposisi Bukan Capres

Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso dalam sebuah diskusi di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Selasa (19/2/2019).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso dalam sebuah diskusi di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Selasa (19/2/2019).
Prabowo mengakui data tersebut. Ia mengatakan status tanah tersebut merupakan Hak Guna Usaha (HGU) yang sewaktu-waktu bisa diambil kembali oleh negara.

"Ini mungkin kekurangan pak prabowo. Ini kritik saya ke beliau," ujar Priyo dalam sebuah diskusi di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Selasa (19/2/2019).

Kendati demikian, Priyo mengaku kagum dengan kesabaran Prabowo saat Jokowi menyinggung soal kepemilikian ratusan ribu hektar lahan tersebut.

Priyo menuturkan, di sela debat, dirinya sempat mengusulkan agar Prabowo menanggapi balik soal penguasaan lahan.

Ia meminta Prabowo juga membuka soal kepemilikan lahan di kubu Jokowi. Namun, kata Priyo, Prabowo enggan menyerang balik.

"Tapi beliau mengatakan sabar. Dia bilang, 'saya tidak harus begitu. Saya jawab dengan cara saya'. Ternyata jawaban beliau sangat soft dan itu tetap membanggakan saya," kata Priyo.

Prabowo "Gagal"

Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Sekjen (Wasekjen) Partai Demokrat Rachlan Nashidik. Ia menilai Prabowo terlalu sabar dalam menghadapi serangan-serangan dari Jokowi.

Menurut Rachlan, Prabowo gagal untuk menunjukkan kekeliruan dari data-data yang dipaparkan oleh Jokowi.

"Pak Prabowo kemarin menurut saya gagal, gagal untuk perlihatkan kepada publik bahwa ia tahu apa yang dikatakan Pak Jokowi itu keliru," ujar Rachlan dalam sebuah diskusi di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Selasa (19/2/2019).

Menurut Rachlan, para pendukung saat itu ingin Prabowo melawan semua argumen dan menunjukkan kekeliruan Jokowi dengan fakta-fakta.

Misalnya terkait kepemilikan ratusan ribu hektar lahan di Aceh Tengah dan Kalimantan Timur.

Halaman:


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com