Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasekjen Demokrat: Di Debat Kedua, Prabowo "Gagal"...

Kompas.com - 20/02/2019, 09:58 WIB
Kristian Erdianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekjen (Wasekjen) Partai Demokrat Rachland Nashidik menilai, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terlalu sabar dalam menghadapi serangan-serangan yang dilancarkan oleh rivalnya, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo, saat debat kedua Pilpres 2019.

Menurut Rachland, Prabowo gagal untuk menunjukkan kekeliruan dari data-data yang dipaparkan oleh Jokowi.

"Pak Prabowo kemarin menurut saya gagal, gagal untuk perlihatkan kepada publik bahwa ia tahu apa yang dikatakan Pak Jokowi itu keliru," ujar Rachland dalam sebuah diskusi di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Selasa (19/2/2019).

Rachland mengatakan, para pendukung saat itu ingin Prabowo melawan semua argumen dan menunjukkan kekeliruan Jokowi dengan fakta-fakta.

Baca juga: Kata Gerindra, Keuntungan Lahan Prabowo Juga Biayai Kampanye Jokowi di Pilgub DKI

Misalnya, terkait kepemilikan ratusan ribu hektar lahan di Aceh Tengah dan Kalimantan Timur.

"Sebagai penonton saya ingin Pak Prabowo punya tekad, namanya juga debat kok sungkan-sungkan," kata dia.

"Apa salahnya berargumen menunjukkan fakta-fakta bahwa yang disampaikan Jokowi itu keliru," tutur dia.

Kendati demikian, lanjut Rachlan, sejumlah lembaga dan media massa justru mengambil alih peran Prabowo melalui mekanisme cek fakta.

Ia mencontohkan, saat Jokowi mengklaim bahwa selama masa kepemimpinannya tidak terjadi lagi kebakaran hutan.

Baca juga: Akankah Persaingan Ketat Jokowi dan Prabowo di 13 Wilayah ini Terulang di 2019?

Pernyataan itu dibantah oleh Greenpeace melalui akun Twitternya. Greenpeace menyatakan kebakaran hutan besar terjadi pada 2015 dan masih terus terjadi hingga saat ini.

"Untungnya, masyarakat di luar mengambil alih tugas Pak Prabowo untuk menunjukkan kebohongan dalam pernyataan Pak Jokowi," ucap dia.

"Hanya beberapa menit, Greenpeace menunjukkan data yang keliru dari Pak Jokowi. Tempo bicara, Kompas juga bicara. Ada cek fakta," ujar Rachland.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com