Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Sebut Prabowo Pakai Konsultan Asing Sejak Jadi Cawapres Megawati

Kompas.com - 08/02/2019, 19:38 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Komunikasi Potik Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Usman Kansong, menyebut calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto telah menggunakan jasa konsultan asing sejak berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri.

Kala itu, Prabowo menjadi Calon Wakil Presiden pendamping Ketua Umum PDI-P itu di Pilpres 2009.

"Karena selain memang ada di 2019 ini, itu juga kita lihat jejaknya. Kita lihat 2014 jejaknya mereka juga pakai kan. Artinya potensi untuk memakai lagi itu ada karena pernah pakai," ujar Usman di Media Center Jokowi-Ma'ruf, Menteng, Jakarta, Jumat (8/2/2019).

Baca juga: Cek Fakta Sepekan, Surat Undangan Kemendikbud hingga Konsultan Asing

"2009 juga pakai, waktu berpasangan dengan Bu Mega. Tapi yang minta memang Pak Prabowo. Bu Mega sendiri enggak suka dengan itu," lanjut dia.

Karena itu, ia mengatakan, Jokowi tak asal bicara soal isu tersebut lantaran jejak digital soal isu tersebut memang ada.

Ia pun mengatakan, pernyataan Jokowi soal adanya konsultan asing di kubu Prabowo juga hendak menyadarkan masyarakat bahwa dirinya korban fitnah dari tudingan pro asing.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Polemik Penggunaan Jasa Konsultan Asing Stan Greenberg

Direktur Komunokasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Usman KansongKompas.com/Rakhmat Nur Hakim Direktur Komunokasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Usman Kansong

"Pak jokowi juga ingin mengatakan, 'Hei kalian selama ini menuduh kami pro asing, tetapi kalian menggunakan konsultan asing'. Kami tiap hari disebut pro asing lah segala macam, tapi yang gunakan asing siapa? Pak Jokowi juga ingin menyampaikan hal seperti itu," kata Usman.

"Pak Jokowi berbeda dengan 02, menyampaikan informasi yang memang sudah ada faktanya. ada kebenarannya, akurat. Data yang dipakai juga seperti itu. Bahkan kalau secara internal, Pak Jokowi sudah menyampaikan itu," lanjut Usman.

Jokowi sebelumnya menyebut pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggunakan konsultan asing dalam menghadapi pemilihan presiden 2019.

Baca juga: Soal Konsultan Asing, Sandiaga Sebut Jangan Terlalu Diperpanjang, Rusia Tersinggung

Akibat menggunakan konsultan asing itu, menurut Jokowi, strategi kampanye yang digunakan kubu oposisi berpotensi memecah belah masyarakat.

"Yang dipakai konsultan asing. Enggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, enggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak. Membuat rakyat takut, enggak peduli," kata Jokowi saat bertemu sedulur kayu dan mebel di Solo, Minggu (3/2/2019).

Baca juga: Wiranto: Konsultan Asing di Pilpres Tak Masalah, Asal...

Namun Juru Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon membantah tudingan tersebut.

Menurut dia, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga juga tidak cukup biaya untuk membayarnya.

"Enggak ada kita menggunakan konsultan asing, enggak kuat bayarnya," ujar Fadli di Jalan Letjen Suprapto, Senin (4/2/2019).

Baca juga: Kubu Prabowo-Sandiaga Merasa Difitnah Jokowi soal Penggunaan Konsultan Asing

Fadli menantang Jokowi untuk menyebut nama konsultan asing itu jika benar-benar punya bukti.

Jangan sampai tudingan tersebut menjadi fitnah. Fadli mengatakan, konsultan Prabowo-Sandiaga hanya anggota BPN saja.

"Konsultan kami adalah BPN dan para pakar orang-orang yang berakal sehat, itu konsultannya," kata dia.

Kompas TV Kubu Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga saling tuding soal konsultan asing. Presiden Jokowi sudah membantahnya. Sementara BPN mengakui Prabowo pernah memakai konsultan asing pada 2009 tetapi tidak ada konsultan asing untuk pilpres kali ini. Bagaimana kedua kubu meluruskan tudingan soal pelibatan konsultan asing untuk memenangkan Pilpres 2019? Untuk membahasnya sudah hadir Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong. Dan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Andre Rosiade.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com