Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir TKN Klaim Contekan yang Dibawa Jokowi-Ma’ruf Berisi Data Angka

Kompas.com - 19/01/2019, 16:50 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Pasangan Jokowi-Ma'ruf, Lena Maryana Mukti, menjelaskan, contekan yang dibawa pasangan Jokowi-Ma’ruf adalah data berupa angka.

Ia menampik bahwa contekan yang dibawa itu merupakan jawaban berupa narasi kisi-kisi yang telah diberikan dari KPU.

“Sebenarnya bukan text book-nya, tapi yang dilihat itu (contekan) angka-angka, karena isu yang dibahas cukup banyak dan waktu sedemikian sempit,” ujar Lena saat ditemui di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1/2019).

Baca juga: Joget, Pijatan, hingga Contekan, Ini 4 Hal Unik Debat Pilpres 2019

Diketahui dalam debat perdana Pilpres 2019 digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kamis (17/1/2019). Tema yang diangkat adalah hukum, HAM, terorisme, dan korupsi.

Lena menuturkan, pasangan Jokowi-Ma’ruf tentu saja memerlukan catatan berupa data-data untuk memperkuat penyampaian argumentasi di debat.

“Kita perlukan catatan angka, figur, bukan jawaban berupa narasi, naratif. Narasi datang dari pak Jokowi,” tutur Lena.

Baca juga: BPN Prabowo-Sandiaga Usul Capres-Cawapres Tak Usah Bawa Contekan Saat Debat

“Catatan (contekan) itu melihat angka sesungguhnya, misal saya ditanya soal pemberantasan korupsi, apa peraturan pemerintah dan instrumen apa yang sudah dilakukan. Ya kami karena waktu pendek, butuh catatan,” sambung Lena.

Lena juga mengatakan, pihaknya setuju bila setiap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tak diberi kisi-kisi saat debat pilpres selanjutnya. Pasalnya, menurut Lena, debat Pilpres merupakan jawaban yang spontan dari setiap kandidat.

“Kami sepakat saja (tak diberikan kisi-kisi) karena memang yang dibutuhkan jawaban spontanitas. Jawaban spontan dari kedua paslon, kemudian juga genuisitas dari paslon dan kedua paslon,” tutur Lena.

Baca juga: Dahnil Usul Debat Capres-Cawapres Selanjutnya Tak Diberi Kisi-kisi

Ia yakin, pasangan Jokowi-Ma’ruf memiliki pengalaman, sehingga siap untuk menghadapi debat berikutnya.

“Dari kami adalah orang yang sudah berpengalaman, Presiden Jokowi sudah dua kali periode menjadi walikota (Solo), setengah periode menjadi Gubernur DKI dan juga sudah menjadi 4 tahun menjadi presiden,” kata Lena.

“Juga kiai Ma’ruf Amin seorang kiai, berlatar belakang santri yang kuat, kemudian juga politisi memimpin umat melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini adalah debat yang bukan menakutkan, tetapi debat bisa dipakai untuk menjelaskan program,” sambung Lena.

Kompas TV Komisi Pemilihan Umum menerima masukan sekaligus melakukan evaluasi pelaksanaan debat capres cawapres pertama yang berlangsung Kamis (17/1/2019) malam. Sebelum melakukan ada tidaknya perubahan format di debat kedua, Ketua Komisi Pemilihan Umum, Arief Budiman masih melakukan evaluasi. Pada debat pertama terdapat sesi capres-cawapres sudah mendapatkan kisi kisi pertanyaan dan sesi lain bahwa kedua pasangan capres diberi waktu untuk saling bertanya. Debat kedua dijadwalkan akan berlangsung pada 17 Februari mendatang dengan tema energi, pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com