Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Diharapkan Ubah Format Debat dan Mendorong Kandidat Tampil Natural

Kompas.com - 18/01/2019, 18:09 WIB
Christoforus Ristianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengkritik format debat pertama yang dinilai tidak membantu masyarakat dalam memperoleh informasi yang detil soal visi, misi, dan program kedua capres-cawapres.

Hal itu dikatakan Ray dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Jumat (18/1/2019).

"Debat pertama itu tidak membantu masyarakat ya karena yang dibicarakan kedua kandidat sudah terlalu umum," kata Ray.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti seusai menghadiri diskusi di Jakarta Pusat, Jumat (18/1/2019).  CHRISTOFORUS RISTIANTO/KOMPAS.com Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti seusai menghadiri diskusi di Jakarta Pusat, Jumat (18/1/2019).
Ray mengatakan, sebaiknya Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengubah format debat selanjutnya. Masih ada empat debat lagi jelang Pilpres 2019.

Baca juga: Fahri Hamzah Bilang Jokowi Bantu Prabowo Kampanyekan Gerindra dalam Debat

Menurut dia, format debat yang baik dan membantu masyarakat adalah dengan mendorong kedua kandidat untuk tampil secara natural.

Format seperti ini akan memudahkan masyarakat dalam mencatat kemampuan, mencermati pertanyaan, dan jawaban kedua kandidat.

"Kisi-kisi enggak perlu dikasih lagi, itu tidak penting. Kandidat harus didorong untuk lebih natural dalam berdebat," ujar Ray.

Baca juga: INFOGRAFIK: Adu Pernyataan dalam Debat Pilpres 2019

 

Masyarakat, lanjut Ray, membutuhkan terobosan baru dari kedua kandidat sehingga model debat perlu diperbaiki.

"Jangan terlalu banyak sesi-sesi dalam satu segmen. Panelis juga bisa terlibat dalam debat," kata dia.

Adapun Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, format debat pilpres setelah debat perdana bisa berubah. Hal itu bergantung dari hasil evaluasi debat pertama pilpres.

Baca juga: KPU Akan Kaji Lagi Pemberian Kisi-kisi Debat Pilpres

Menurut Arief, pihaknya menerima banyak masukan dan kritik mengenai penyelenggaraan debat pertama. Masukan dan kritik itu sementara ditampung oleh KPU sebagai bahan evaluasi.

Rencananya, evaluasi debat pertama pilpres akan digelar Senin (21/1/2019). KPU akan melibatkan panelis, media yang menyiarkan debat, dan unsur-unsur lainnya.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Jadwal Debat Pilpres 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

Nasional
Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com