Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Dinilai Bisa Dongkrak Elektabilitas jika Tampil Ciamik dalam Debat

Kompas.com - 17/01/2019, 10:30 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai penampilan calon wakil presiden 01 Ma'ruf Amin menjadi penentu elektabilitas pasangan calon petahana.

Jika Ma'ruf tampil ciamik dalam debat, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf bisa terdongkrak.

"Kalau penampilan Ma'ruf Amin bagus, ini elektabilitas Pak Jokowi akan naik karena selama ini trennya kan turun. Tetapi kalau penampilannya tidak terlalu baik, ya lama-lama akan seimbang dengan Prabowo," ujar Hendri ketika dihubungi, Kamis (17/1/2019).

Baca juga: Bukan Jokowi-Prabowo, Penampilan Maruf Amin Dinilai Paling Ditunggu dalam Debat

Hendri mengatakan, sebenarnya yang menantikan penampilan Ma'ruf adalah pendukung Jokowi. Kata dia, ada anggapan bahwa pendukung Jokowi sebagian besar juga pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Ma'ruf diketahui menjadi saksi yang memberatkan Basuki atau Ahok dalam sidang kasus penodaan agama.

Ketika Ma'ruf dipilih sebagai cawapres Jokowi, pendukung Ahok tidak serta merta pindah mendukung Prabowo-Sandiaga. Hendri mengatakan mereka menjadi undecided voters.

"Maka dinantikan betul. Kalau mereka suka dengan penampilan Ma'ruf dan menerima, bisa saja memperkuat elektabilitas," kata dia.

Baca juga: Ini Masukan dari Yusril untuk Jokowi-Maruf Hadapi Debat Pertama

Debat ini juga menjadi pengalaman pertama Ma'ruf. Kemampuan Ma'ruf dalam menjawab pertanyaan dan pengetahuannya terhadap tata kelola pemerintahan akan diuji dalam debat ini. 

Oleh karena itu, kata Hendri, Jokowi harus memberikan porsi bicara yang cukup untuk Ma'ruf Amin.

Pakar komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri SatrioKOMPAS.com/Nabilla Tashandra Pakar komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio

 

Supaya Ma'ruf bisa membuktikan kemampuan dirinya dalam memahami visi misi dan persoalan negeri.

"Jadi debat pertama ini bebannya ada di Kiai Ma'ruf," kata dia.

Baca juga: Ditanya soal Tunggakan Kasus HAM, Maruf Amin Sebut Jokowi Butuh 2 Periode

Debat pertama juga menjadi kesempatan bagi dua kandidat untuk menambah atau bahkan mengurangi dukungan.

Hendri mengatakan hal yang sama juga berlaku bagi pasangan Prabowo-Sandiaga. Penampilan keduanya akan memengaruhi elektabilitas mereka.

"Apakah bisa mendekati Jokowi-Ma'ruf, atau malah semakin menjauh," kata Hendri.

Debat pertama digelar hari ini, 17 Januari 2019. Pesertanya adalah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Tema yang diangkat yaitu hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.

Debat pertama akan disiarkan empat lembaga penyiaran, yaitu TVRI, RRI, KOMPAS TV, dan RTV.

Kompas TV Apa saja yang sudah dipersiapkan dan akan disampaikan oleh para paslon dalam debat pertama pilpres yang akan disiarkan KompasTV, Kamis (17/1)?<br /> <br /> Simak pembahasannya bersama wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma&rsquo;ruf, Arsul Sani, anggota tim sukses Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Supratman Andi Agtas, dan Direktur Eksekutif Lokataru Foundation yang juga aktivis HAM, Haris Azhar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com