Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Jokowi Berencana Laporkan Andi Arief Terkait Twit "Faksi Setan"

Kompas.com - 10/01/2019, 06:59 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ade Irfan Pulungan berencana melaporkan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief ke polisi atas twitnya yang menyatakan ada faksi setan di rezim Presiden Joko Widodo.

Dalam twitnya, Andi Arief menyebut faksi setan itu dipimpin Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto. Irfan menilai twit itu bermuatan penghinaan.

"Itu kan persoalan menghina di ruang publik. Apa motivasi dia menyampaikan itu?" ujar Irfan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Ia pun meminta Andi Arief tak hanya mengeluarkan pernyataan di media sosial, tetapi juga hadir bila dipanggil polisi untuk dimintai keterangan terkait proses hukum. Misalnya, dalam kasus hoaks surat suara tercoblos. 

Ade menyayangkan Andi Arief yang kerap menyampaikan pernyataan di media sosial namun tak pernah mempertanggungjawabkannya.

"Tentang mahar kardus ke PKS dan ke PAN yang dia bilang punya data sampai hari ini saja dia tidak bisa buktikan. Ini jadi pertanyaan kita juga gitu. Kalau dia punya data ya buktikan dong, buktikan di Bawaslu," ucap Irfan.

Baca juga: Dilaporkan Andi Arief ke Polisi, Ini Kata Sekjen PDI-P

"Dia selalu begitu kan. Ketika dikembangkan dalam proses hukum, dia ngeles. Buktikan dong. Kalau misalnya dipanggil ya datang, kalau diperiksa kan belum tentu jadi tersangka. Kenapa harus khawatir?" lanjut dia.

Sebelumnya, Andi Arief sempat menyebut adanya faksi setan di rezim Jokowi dalam twit di akun twitter pribadinya.

"Di dalam rejim Jokowi ini ada faksi setan. Misalnya Sekjen PDI-P Hasto dan kawan-kawan. Jangan lupakan bagaimana Hasto ini operasi melumpuhkan KPK lewat Abraham Samad," kata Andi Arief melalui akun twitternya.

Kompas TV Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief melaporkan sejumlah nama yang dinilai telah menuduh dirinya menyebarkan berita hoaks terkait 7 kontainer surat suara tercoblos. Pelaporan ini diwakili oleh tim kuasa hukum Andi Arief. Lima nama dilaporkan Andi Arief ke Bareskrim Siber Mabes Polri. Kelima nama tersebut antara lain Ali Mochtar Ngabalin, Irfan Pulungan, Arya Sinulingga, Guntur Romli dan Hasto Kristiyanto. Lima nama dari kubu petahana ini dilaporkan ke Bareskrim Siber Mabes Polri karena Wasekjen Partai Demokrat ini merasa nama baiknya dicemarkan. Hal ini dinyatakan oleh Kuasa Hukum Andi Arief, Hafisullah Amin Nasution.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com