Salin Artikel

Timses Jokowi Berencana Laporkan Andi Arief Terkait Twit "Faksi Setan"

Dalam twitnya, Andi Arief menyebut faksi setan itu dipimpin Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto. Irfan menilai twit itu bermuatan penghinaan.

"Itu kan persoalan menghina di ruang publik. Apa motivasi dia menyampaikan itu?" ujar Irfan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Ia pun meminta Andi Arief tak hanya mengeluarkan pernyataan di media sosial, tetapi juga hadir bila dipanggil polisi untuk dimintai keterangan terkait proses hukum. Misalnya, dalam kasus hoaks surat suara tercoblos. 

Ade menyayangkan Andi Arief yang kerap menyampaikan pernyataan di media sosial namun tak pernah mempertanggungjawabkannya.

"Tentang mahar kardus ke PKS dan ke PAN yang dia bilang punya data sampai hari ini saja dia tidak bisa buktikan. Ini jadi pertanyaan kita juga gitu. Kalau dia punya data ya buktikan dong, buktikan di Bawaslu," ucap Irfan.

"Dia selalu begitu kan. Ketika dikembangkan dalam proses hukum, dia ngeles. Buktikan dong. Kalau misalnya dipanggil ya datang, kalau diperiksa kan belum tentu jadi tersangka. Kenapa harus khawatir?" lanjut dia.

"Di dalam rejim Jokowi ini ada faksi setan. Misalnya Sekjen PDI-P Hasto dan kawan-kawan. Jangan lupakan bagaimana Hasto ini operasi melumpuhkan KPK lewat Abraham Samad," kata Andi Arief melalui akun twitternya.

https://nasional.kompas.com/read/2019/01/10/06590251/timses-jokowi-berencana-laporkan-andi-arief-terkait-twit-faksi-setan

Terkini Lainnya

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke