Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politik Identitas Dinilai Berdampak ke Masyarakat, Elite Tak Pernah Siapkan Solusi

Kompas.com - 30/12/2018, 12:56 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politik identitas dinilai berdampak panjang bagi kehidupan sosial masyarakat. Direktur Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia Rubi Khalifa menceritakan pengamatannya setelah Pilkada DKI 2017.

"Saya masih ingat satu pekan setelah Pilkada Jakarta, saya datang ke masyarakat dan meski dengan guyon-guyon tetapi bercampur sakit hati, masih sangat kuat sindiran antara masyarakat itu," ujar Rubi dalam sebuah diskusi di Jalan Kendal, Minggu (30/12/2018).

"Sindiran-sindiran yang menyebut 'kamu kalah dan kita yang menang' terasa sekali," tambah dia.

Menurut Rubi, politik identitas ini digunakan untuk kepentingan pemilu dan setelahnya tidak ada upaya untuk menyembuhkan perselisihan di tengah masyarakat.

"Apa yang dilakukan yaitu politisasi identitas di Jakarta, sebenernya elite politik itu tidak pernah menyiapkan remedy-nya, penyembuhannya di masyarakat seperti apa, enggak pernah. Hal yang dipikirkan adalah bagaimana cara ini bisa memenangkan politik," kata dia.

Baca juga: Publik Diharap Belajar Dampak Permainan Politik Identitas di Masa Lalu

Ini sebabnya Rubi menilai politik identitas dalam pemilu adalah kejahatan politik. Rubi melihat pola politik identitas pada Pilkada juga terjadi lagi pada Pilpres 2019.

Hal ini terlihat dari isu-isu kriminalisasi ulama hingga polemik ucapan natal.

Rubi mengatakan elite politik yang ikut dalam kontestasi Pilpres harus memahami dampak politik identitas ini di masyarakat.

"Kalau Anda menggunakan politik identitas, Anda harus menyipapkan remedy-nya. Dampak di masyarakat tidak boleh ditinggalkan begitu saja," kata dia.

Kompas TV Pidato Anies Baswedan di Konferensi Nasional Partai Gerindra juga berisi soal Pemilu Presiden. Anies bicara soal peluang hasil Pilkada DKI Jakarta yang bisa berulang di level nasional. Dalam pidatonya di depan kader Gerindra dan perwakilan elit parpol pendukung Prabowo-Sandiaga, Anies bicara soal Pilkada DKI Jakarta. Ia mengatakan banyak yang berpandangan ia bersama Sandiaga tidak akan menang. Kondisi serupa juga dialami Prabowo-Sandi. Lewat hasil Pilkada DKI Jakarta, Anies menyebut hal itu bisa terjadi di pemilu presiden. Timses Jokowi-Ma'ruf menilai pernyataan Anies sebagai sebuah peringatan. Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf, Lukman Edy menilai ada kemungkinan timses Prabowo-Sandi menggunakan strategi yang sama seperti di Pilkada DKI Jakarta yang berakibat kekalahan Ahok-Djarot, misalnya strategi politik identitas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com