Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Deteksi Akun Terkait KKB yang Sebar Propaganda Bertambah Jadi 74

Kompas.com - 21/12/2018, 15:13 WIB
Reza Jurnaliston,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi melalui Satgas siber di Papua mengembangkan temuan soal akun-akun media sosial yang dipakai untuk menyebar propaganda dan berita bohong terkait aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan, dari awanya satgas menemukan 20 akun, namun setelah dilakukan pengembangan bertambah menjadi 74 akun.

“Untuk akun yang dilakukan KKB untuk alat propaganda setelah 20 akun dikembangakan, diprofil dan mapping oleh tim satgas di Papua berkembang sekarang menjadi 74 akun atau 74 pelaku yang teridentifikasi menyebarkan propaganda yang menggunakan berbagai akun,” ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018).

Akun-akun tersebut, kata Dedi, digunakan KKB untuk menyebarkan berita-berita hoaks yang sifatnya provokatif dan ujaran kebencian kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta aparat keamanan TNI-Polri.

Baca juga: Wiranto Tegaskan TNI dan Polri Tak Langgar HAM Saat Buru KKB di Papua

Dedi menuturkan, 74 akun media sosial tersebut terdiri dari Facebook, Intagram, dan Twitter. Namun, Dedi tak menjelaskan secara detail rincian terkait jumlah akun KKB di tiga platform media sosial itu. 

“Sebagian besar akun yang dipakai akun Facebook,” kata Dedi.

Dedi menuturkan, dari seluruh akun medsos tersebut telah berhasil diidentifikasi oleh satgas di Papua.

Pihaknya, lanjut Dedi, juga melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memblokir akun tersebut.

“Sebagian sudah (diblokir), akan kami update datanya,” kata Dedi.

Baca juga: Sebar Propaganda dan Hoaks Terkait KKB di Papua, 20 Akun Diblokir

Dedi menambahkan, KKB juga melakukan kerja sama dengan media-media online yang sengaja dibuat untuk menyebarkan hoaks dan propaganda kelompok tersebut.

“Akun-akun ini menjadi referensi oleh media online disana (KKB) untuk menyebarkan hal-hal propaganda dan dijadikan referensi untuk menyebarkan propaganda,” kata Dedi.

Pembunuhan sadis dilakukan KKB di wilayah Nduga, Papua terhadap pekerja PT Istaka Karya. Mereka bekerja untuk membuka isolasi di wilayah pegunungan tengah. Sebanyak 19 orang meninggal dalam peristiwa tersebut. 

Kompas TV Tiga orang anggota kelompok kriminal bersenjata yang menyerang pekerja proyek Trans Papua di Nduga, Papua, tewas ditembak tim gabungan TNI polri.<br /> <br /> Kodam XVII Cendrawasih memastikan, 3 anggota kelompok bersenjata ditembak dalam operasi pencarian dan pengejaran kelompok bersenjata. Namun, jenazah tiga anggota kelompok bersenjata ini tidak ditemukan, karena dibawa anggota kelompok bersenjata lainnya. Hingga saat ini, tim gabungan TNI Polri masih mengejar kelompok bersenjata di sekitar Distrik Yigi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com