Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kalla: Kampanye Negatif Itu Penting...

Kompas.com - 20/12/2018, 10:47 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla tak mempermasalahkan bila oposisi menggunakan sejumlah isu seperti utang luar negeri untuk mengkritik pemerintah.

Menurut Kalla, hal itu wajar dilakukan oposisi apalagi di tahun politik. Ia menilai hal itu sebagai kampanye negatif yang wajar.

"Sekarang tahun politik, kalau menjelang pemilu tidak ada kritik itu bikan kampanye namanya. Dan itu penting. Negative campaign itu penting," kata Kalla dalam wawancara dengan Budiman Tanuredjo di acara Satu Meja The Forum yang tayang di Kompas TV, Rabu (19/12/2018).

Baca juga: Pemerintah Kerap Diserang dengan Isu Utang, Ini Tanggapan Wapres Kalla

Ia menilai negative campaign yang menggunakan isu apapun secara tak langsung juga menjadi pengingat bagi pemerintah agar tak salah langkah dalam membuat kebijakan.

Meski demikian, Kalla mengatakan, negara-negara lain saat ini memuji perekonomian Indonesia yang tetap tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia.

Baca juga: Kelakar Wapres Kalla soal Jadi Suami Orang Minang

Pujian itu berdatangan dari negara-negara peserta pertemuan tahunan International Monetary Funf (IMF) dan Bank Dunia di Bali Oktober lalu serta saat ia menghadiri Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat, September lalu.

"Memang pertemuan IMD dan Bank Dunia di Bali itu semua memuji Indonesia. Saya di New York bertemu dengan para tokoh juga memuji Indonesia. Tetap jalan (perekonomiannya) walaupun berada di garis menengah," ujar Kalla.

Baca juga: Sukses Gelar Asian Games, Kalla Optimistis Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade

"Tapi dalam negeri kami menerima apa adanya. Kami menjelaskan juga kalau ada sesuatu yang keliru. Itu tugas pemerintah memang untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat daripada apa yang diragukan," lanjut dia.

Kompas TV Ketua dewan pengarah tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla mengumpulkan para anggota tkn di kediaman pribadinya di kawasan Brawijaya, Jakarta Selatan. Pertemuan tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf Amin pada Senin malam dihadiri oleh sejumlah ketua umum partai pendukung dan anggota dewan pengarah tim kampanye nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com