JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengklaim elektabilitasnya bersama Ma'ruf Amin telah unggul 20 persen dibandingkan pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hal tersebut diungkapkan di depan 800-an relawan dari Bravo-5 di Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara, Senin (10/12/2018) malam.
"Kita menang survei dengan sebuah jarak di atas 20 persen. Sudah dua bulan seperti itu terus," ujar Jokowi.
Baca juga: Survei LSI: 2 Bulan Kampanye, Elektabilitas Jokowi-Maruf 53,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 31,2 Persen
Mendengar demikian, para relawan bertepuk tangan sambil bersorak sorai.
Meski demikian, Jokowi meminta relawan untuk berhati-hati terhadap situasi seperti ini. Ia berpesan supaya relawan jangan terlena dengan keunggulan elektabilitasnya.
"Hati-hati mengenai ini, jangan senang dulu," ujar Jokowi.
Baca juga: Survei Internal Yakinkan Prabowo-Sandi Kejar Elektabilitas Jokowi-Maruf
Ia mengingatkan bahwa saat ini adalah era keterbukaan. Apalagi dengan berkembangnya media sosial.
Menurut Jokowi, situasi ini sangat memungkinkan terjadinya perubahan situasi. Artinya, bukan tidak mungkin elektabilitas Prabowo-Sandiaga menyalip elektabilitasnya.
"Karena dengan adanya keterbukaan, dengan adanya media sosial yang sangat terbuka seperti sekarang ini, munculnya isu yang tiba-tiba itu bisa mempengaruhi pemilih," ujar Jokowi.
Baca juga: Optimisme 2 Kubu Capres di Balik Mandeknya Elektabilitas
"Dengan dadakan, dadakan, dadakan, karena isunya memang sudah disiapkan, tapi kita juga siap-siap.sekarang dengan isu-isu sana siap, kita juga harus siap dengan isu-isu itu," lanjut dia.