JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Agus Hermanto menilai, memang sudah saatnya Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk kampanye Pemilu 2019.
Hal itu dilakukan untuk mengembalikan kejayaan Demokrat seperti saat pemilu legislatif tahun 2009.
"Sehingga sudah saatnya dari pucuk pimpinan dalam hal ini ketum dan seluruh pemimpin Partai Demokrat untuk turun ke gelanggang meyakinkan masyarakat dan juga memberikan kepastian bahwa Demokrat layak dan tepat untuk dipilih," kata Agus saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Baca juga: Timses: Ferdinand Nyinyir, Jokowi Berlalu...
Belakangan ini, SBY kerap berkunjung ke sejumlah daerah, seperti ke Garut, Jawa Barat, Selasa (27/11/2018).
Kala itu, SBY datang didampingi jajaran pengurus DPP Demokrat dan keluarganya.
"Pada intinya apa yang dilakukan ketum adalah memberikan pandangan ke masyarakat bahwa Demokrat memiliki arah visi dan misi yang jelas dan tepat. Tentunya kita juga mengajak masyarakat untuk memilih Partai Demokrat," paparnya.
Baca juga: Istana: Apa Dasarnya Ferdinand Menuduh Jokowi Memperalat Lembaga Negara?
Agus menambahkan, kegiatan turun ke masyarakat tersebut salah satunya bertujuan kembali mengembalikan kejayaan Demokrat di pemilu legislatif 2009 yang kala itu mendulang 20,85 persen suara sah nasional.
"Belum ada partai politik yang melampaui besaran dari Partai Demokrat. Dan itu pun prestasi yang ingin kita dambakan kembali seluruhnya," kata Agus.
Di sisi lain, ia juga mengakui prioritas utama Demokrat dalam pemilu 2019 adalah memperkuat elektabilitas partai dibanding memperjuangkan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Sebelum kita mempunyai ketetapan untuk memantapkan calon presiden, kita (Demokrat) harus kuat terlebih dahulu," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.