Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya Capres, Demokrat Jualan SBY dan AHY

Kompas.com - 23/11/2018, 17:15 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menyatakan, partainya akan menjual sosok Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono dan putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono, dalam kampanye pemilu legislatif 2019.

Hal itu dilakukan karena Demokrat tidak mempunyai calon presiden atau wakil presiden yang bisa dijual ke masyarakat.

"Partai Demokrat menciptakan coat tail effect (efek ekor jas) sendiri. Memaksimalkan apa yang menjadi efek elektoral dari pak SBY dan AHY," kata Andi kepada Kompas.com, Jumat (23/11/2018).

Andi mengakui bahwa tak adanya kader Demokrat yang menjadi capres dan cawapres menjadi tantangan tersendiri. Sebab, pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019 digelar secara serentak. PDI-P dan Gerindra yang mengusung kadernya sendiri di Pilpres otomatis akan mendapatkan keuntungan.

Baca juga: Aktif Lagi di Partai Demokrat, Andi Mallarangeng Kampanye Bareng SBY

Namun, ia meyakini langkah Demokrat menjual sosok SBY dan AHY juga cukup efektif untuk meraup suara. Sebab, ia menilai banyak masyarakat yang merasakan langsung manfaat program-program SBY selama ketua umum partai Demokrat itu menjabat dua periode.

"Kan baru 4 tahun lalu beliau berhenti jadi presiden. Masyarakat masih ingat bagaimana pemerintahan SBY. Dan kemudian juga program pro rakyat SBY, masih diingat dan dirasakan manfaatnya," kata Andi, yang hari ini ikut dengan SBY untuk mengampanyekan Demokrat di Jawa Tengah.

Sementara AHY, lanjut Andi, juga merupakan pemimpin masa depan yang cukup kuat elektabilitasnya. Ia meyakini sosok AHY bisa memikat para pemilih, khususnya kalangan milenial.

"Tentu saja secara strategis ini suatu hal yang kami beruntung lah punya sosok seperti AHY. Partai lain kan belum tentu punya sosok yang siap untuk kedepan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan 'Amici Curiae', Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan "Amici Curiae", Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

Nasional
MA Tolak Kasasi Bambang Kayun

MA Tolak Kasasi Bambang Kayun

Nasional
Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Nasional
Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Nasional
KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke Luar Negeri

KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke Luar Negeri

Nasional
KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

Nasional
Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Nasional
Urgensi Politik Gagasan pada Pilkada 2024

Urgensi Politik Gagasan pada Pilkada 2024

Nasional
Bersama Menko PMK dan Menhub, Dirut Jasa Raharja Lepas Arus Balik “One Way” Tol Kalikangkung

Bersama Menko PMK dan Menhub, Dirut Jasa Raharja Lepas Arus Balik “One Way” Tol Kalikangkung

Nasional
Semua Korban Kecelakaan di Km 58 Tol Japek Teridentifikasi, Jasa Raharja  Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Semua Korban Kecelakaan di Km 58 Tol Japek Teridentifikasi, Jasa Raharja Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Nasional
Jadi Tersangka, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Diduga Dapat Jatah Potongan Insentif ASN

Jadi Tersangka, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Diduga Dapat Jatah Potongan Insentif ASN

Nasional
Bawaslu Buka Kans Evaluasi Panwas yang Tak Becus Jelang Pilkada

Bawaslu Buka Kans Evaluasi Panwas yang Tak Becus Jelang Pilkada

Nasional
Rahmat Bagja Sebut Bawaslu Kemungkinan Pindah Terakhir ke IKN

Rahmat Bagja Sebut Bawaslu Kemungkinan Pindah Terakhir ke IKN

Nasional
Bawaslu Bersiap Hadapi Sengketa Pileg

Bawaslu Bersiap Hadapi Sengketa Pileg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com