Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua TKN Erick Thohir Resmikan Jokowi App

Kompas.com - 17/11/2018, 21:40 WIB
Christoforus Ristianto,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir meresmikan peluncuran aplikasi "Jokowi App" di acara #1Fest di Kuningan, Jakarta, Sabtu (17/11/2018).

Menurut Erick, "Jokowi App" tersebut membuktikan bahwa TKN ingin berpesta demokrasi dalam Pemilu 2019.

"Sudah siap 'Jokowi App' kita launching. Ini bagian di mana kita mau menyosialisasikan kegiatan-kegiatan kami," tutur Erick.

"Jokowi App" menampilkan ragam kanal, di antaranya kanal Kerja Jokowi, Indonesia Maju, Suaraku, Jokowi-Ma'ruf. Kanal tersebut, ujar Erick, adalah program guna mendekatkan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin terhadap rakyat.

Baca juga: Bertemu Lagi dengan Erick Thohir, Sandiaga Bilang Tak Lagi Bicarakan Politik

Ia menambahkan, aplikasi tersebut menunjukkan kegiatan TKN, menyuguhkan berita yang faktual, dan bukan menakuti rakyat.

"Ada informasi apa saja pekerjaan yang sudah dilakukan Jokowi-Jusuf Kalla selama empat tahun bersama. Lalu bagaimana juga para relawan dan pemilih bisa dekat dengan Pak Jokowi," ujarnya kemudian. 

Tidak hanya informasi, lanjut Erick, masyarakat juga bisa memberikan donasi lewat aplikasi tersebut. Donasi tersebut tentunya dilakukan dengan ketentutuan yang sudah diatur KPU.

Baca juga: Erick Thohir: Ketika Orang Bekerja, Jangan Terjebak dengan Isu Pencitraan

Erick menjelaskan, pesan yang hendak disampaikan dalam aplikasi itu adalah transparansi lantaran seluruh visi misi, program, donasi, dan kegiatan bisa dicek oleh masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com