Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Charki Dadri, Salah Satu Kecelakaan Penerbangan Terburuk

Kompas.com - 12/11/2018, 16:52 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pesawat terbang merupakan moda transportasi udara yang banyak digunakan di berbagai belahan dunia. Selain mempercepat waktu, penggunaan pesawat terbang bisa lebih efisien karena mampu membawa barang lebih banyak.

Pesawat juga bisa menjangkau lokasi-lokasi terpencil, meskipun harus menggunakan pesawat terbang dengan kemampuan khusus.

Namun, perjalanan menggunakan pesawat juga memiliki risiko. Pilot harus berhati-hati ketika sedang lepas landas dalam cuaca buruk. Selain itu, komunikasi antar-pilot yang bertugas dengan petugas bandara harus selalu terjalin.

Pada 12 November 1996, dunia gempar karena kecelakaan udara besar yang terjadi. Dua pesawat bertabrakan di udara, saat berada di wilayah India, yaitu Saudi Arabian Airlines Penerbangan 763 dengan Air Kazakhstan Penerbangan 1907.

Dilansir dari New York Times, 351 penumpang beserta awak pesawat meninggal dalam tragedi tersebut. Ini menjadi peristiwa terburuk dalam sejarah penerbangan dunia.

Baca juga: 8 Fakta "Black Box", Benda Paling Dicari Saat Kecelakaan Pesawat

Kronologi

Saudi Arabian Airlines Penerbangan 763 berangkat dari Delhi pada pukul 18.32 waktu setempat. Para awak kokpit terdiri dari Kapten Khalid Al Shubaily, Petugas Pertama Nazir Khan dan Insinyur Penerbangan Edris. Sang kapten adalah pilot veteran dengan lebih dari 9.800 jam terbang.

Boeing 747-168B milik Saudi Arabian Airlines membawa 289 penumpang & 23 anggota awak.

Pada waktu yang sama, Kazakhstan Airlines Penerbangan 1907 lepas landas dari Bandar Udara Internasional Shymkent, Kazakhstan, bermaksud turun ke Bandar Udara Internasional Indira Gandhi.

Pesawat berjenis Ilyushin II-76TD membawa 27 penumpang dan 10 anggota awak. Kapten pesawat juga punya pengalaman lebih dari 9.200 jam terbang.

Rencananya, Kazakhstan 1907 menggunakan ketinggian 4876 meter. Sedangkan, Saudi Arabian Airlines berada pada ketinggian 4.267 meter. Jarak antara keduanya hampir berdekatan.

Pengendali ATC memberikan peringatan kepada kedua pesawat, namun kurang mendapat respons cepat. Ini mengakibatkan kedua pesawat mengalami tabrakan. Ekor Kazakhstan 1907 memotong melalui sayap kiri dan horizontal stabilizer 763 Saudi.

Akibatnya, pesawat Boeing 747 milik Saudi Arabian Airlines kehilangan kendali dan meluncur ke arah tanah beserta percikan api pada sayapnya. Sementara Ilyushin II-76TD tak terkendali jatuh pada sebuah ladang.

 

Setelah Peristiwa

Evakuasi setelah peristiwaairlive.net Evakuasi setelah peristiwa

Peristiwa tersebut memakan korban yang banyak. Lebih dari 300 orang tewas dalam tragedi tersebut.

Dilansir dari The Independent, kesalahan pemahaman instruksi yang diterima pilot menjadi penyebab tabrakan kedua pesawat tersebut. Selain itu, pilot juga menurunkan armada pesawat yang mengakibatkan tabrakan.

Investigasi terhadap jatuhnya tabrakan udara Charkhi Dadi dipimpin oleh Komisi Lahoti, yang dipimpin oleh hakim Pengadilan Tinggi Delhi Ramesh Chandra Lahoti dengan bantuan dari UK Air Accident Investigation Branch (AAIB).

Di New Delhi seorang pakar penerbangan terkemuka menuding standar keselamatan India yang menjadi penyebab tragedi udara tersebut.

Karena kecelakaan itu, laporan investigasi kecelakaan udara merekomendasikan perubahan pada prosedur dan infrastruktur lalu lintas udara di ruang udara New Delhi.

Setelah peristiwa itu, otoritas penerbangan sipil di India mengharuskan semua pesawat terbang masuk dan keluar dari India untuk dilengkapi dengan sistem penghindar tabrakan di udara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Seluruh Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Seluruh Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan Bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan Bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com