KOMPAS.com – Pesawat terbang selama ini dianggap sebagai moda transportasi paling aman dan lebih sedikit mengalami kecelakaan ketimbang moda transportasi lain.
Namun, moda transportasi udara ini memiliki risiko tinggi sekalinya terjadi kecelakaan.
Peristiwa jatuhnya Lion Air JT 610 pun menambah catatan hitam dalam moda transportasi udara ini.
Hingga saat ini, belum diketahui mengenai korban akibat jatuhnya pesawat tersebut. Tim Basarnas beserta TNI dan Polri masih melakukan pencarian korban.
Doa dan harapan pun disematkan semoga pencarian berlangsung baik, bahkan masih dapat menemukan korban selamat.
Dari sekian banyak kecelakaan angkutan udara yang pernah ada di Indonesia, berikut ini lima kasus kecelakaan pesawat terbang terburuk, terutama dalam hal jumlah korban:
Peristiwa yang terjadi 21 tahun silam ini menjadi sejarah kelam dirgantara Indonesia. Pesawat Garuda Indonesia Airbus A3000-B4 mengalami kecelakaan di Buah Nabar, Sumatera Utara.
Pesawat menabrak gunung saat terbang dari Jakarta menuju Medan, hingga akhirnya terjatuh. Tercatat ada 234 orang, terdiri dari 222 penumpang dan 12 awak pesawat yang tewas dalam kejadian ini.
Korban tidak hanya berasal dari warga dalam negeri, tetapi juga warga negara asing (WNA). Diketahui dua warga Inggris, satu warga Perancis, enam warga Malaysia, empat warga Jerman, dua warga Amerika Serikat, dan dua warga Kanada tewas dalam peristiwa ini.
Tingginya angka korban meninggal dalam kecelakaan yang terjadi pada 26 September 1997 ini adalah yang tertinggi dalam sejarah dunia penerbangan Tanah Air.
Baca juga: 5 Peristiwa Kecelakaan Pesawat di Dunia yang Jatuh di Perairan
Sekitar tiga bulan pasca-kecelakaan Garuda Indonesia di Buah Nabar, kecelakaan maut pesawat terbang kembali terjadi pada Desember 1997.
Kali ini menimpa maskapai Silk Air Boeing 727 dengan nomor penerbangan 185. Pesawat yang terbang dari Jakarta menuju Singapura ini terjatuh di Sungai Musi, Palembang setelah pesawat secara mendadak menurunkan ketinggian terbang.
Sebanyak 104 jiwa melayang akibat kejadian ini. Setelah penyelidikan dilakukan, sang pilot diketahui melakukan bunuh diri dengan menjatuhkan pesawat yang dikemudikannya.
Sebelumnya, sang pilot diketahui mengalami berbagai permasalahan terkait pekerjaan dan keadaan ekonomi.
Pada 2005, kecelakaan pesawat dengan ratusan korban jiwa kembali terjadi di Sumatera Utara. Kali ini Mandala Airlines Boeing 737 RI 091 gagal mengudara saat take off dari Bandara Polonia, Medan.