JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest mengajak para peserta Pemilu 2019 untuk menjalankan kontestasi politik yang mengedepankan adu gagasan, program kerja, dan rekam jejak.
Menurut dia, cara ini akan membuat demokrasi Indonesia lebih baik.
Rian berpendapat, dengan mengedepankan gagasan dan solusi, akan menawarkan masa depan bangsa yang lebih baik.
"Kami ingin dapat yuk gagasannya apa nih yang diajukan? Enggak cuma nyanyi, sindir, gimmick-gimmick, mana idenya? Itu yang kita tunggu, itu yang mari kita perdebatkan," kata Rian, di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (12/10/2018).
"Ayo kita berdebat gagasan. Kami generasi muda suka itu. Capek sebenarnya lihat politik pecah-belah, ingin lihat gagasan, ide apa sih, ide buat generasi kita nanti yang baik," ujar dia.
Menurut Rian, cara-cara berpolitik yang baik akan menjaga kualitas demokrasi Indonesia.
Ia berharap, penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan fitnah dalam kontestasi politik dihentikan karena dianggapnya merusak demokrasi.
"Saya sampaikan harga untuk menjaga demokrasi Indonesia sehat itu mahal. Kita jangan takut, gentar, untuk melawan siapa pun yang mau memecah belah," kata Rian.
Pada hari ini, Rian mendatangi Bareskrim Polri untuk menindaklanjuti laporannya terhadap Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon yang mengunggah video "Potong Bebek Angsa PKI".
Rian melaporkan Fadli atas dugaan perkara tindak pidana terkait konflik suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dan penyebaran berita bohong (hoaks).
.
.