Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Perpecahan, Elite Politik Diminta Tak Sebarkan Hoaks

Kompas.com - 12/10/2018, 11:16 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest menekankan pentingnya elite politik untuk tak menyebarkan hoaks selama tahapan Pemilu 2019.

Ia menilai, hoaks yang disebarluaskan secara masif bisa menimbulkan perpecahan di masyarakat.

Rian mencontohkan, video berjudul "Potong Bebek Angsa PKI" yang diunggah oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon melalui akun twitternya. Menurut dia, video tersebut mengganggu stabilitas politik dan berpotensi memicu perpecahan.

"Saya ingin semua ini stop lah, biar elite politik stop menggunakan cara hoaks pecah-belah. Selang berapa hari dari "Potong Bebek Angsa PKI, ada lagi (kasus) Ratna Sarumpaet," kata Rian saat mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (12/10/2018).

Baca juga: Timses Jokowi Harap Bawaslu Serius Tangani Berita Hoaks Ratna Sarumpaet

Rian melihat kasus Ratna Sarumpaet sudah memicu kegaduhan di seluruh lapisan masyarakat. Apalagi, kata dia, kabar penganiayaan yang dialami Ratna merupakan kebohongan.

Kabar itu juga dinilainya sudah disebarluaskan oleh sejumlah elite politik dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Jadi ini apa sih? Politik apa yang ditawarkan oleh teman-teman di Gerindra? Enggak jelas," ungkapnya.

Rian juga secara spesifik meminta para elite politik untuk tak membangkitkan isu-isu dengan unsur Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam setiap pemilu.

"Ini bisa menggoreng nih, masyarakat yang memang ada luka lama dan trauma, konflik antara PKI dan teman-teman lain," kata Rian.

Rian menegaskan, permainan isu seperti itu tak akan membuat kontestasi politik menjadi lebih sehat.

"Kalau menghidupkan hantu lama lagi (isu kebangkitan PKI), setiap lima tahun dihidupkan terus, mau sampai kapan ini berjalan? Di mana perdebatan ide, gagasan program, di mana?," paparnya.

Baca juga: Tim Jokowi Minta Bawaslu Tegur Prabowo-Sandiaga soal Penyebaran Hoaks

Ia berharap kepada para elite politik untuk menyebarkan gagasan, program, rekam jejak dalam Pemilu 2019. Rian menilai generasi muda Indonesia menyukai politik adu gagasan.

Mereka, lanjut Rian, ingin mengetahui bagaimana elite politik dan para calon baik di pemilihan legislatif dan pemilihan presiden menawarkan gagasan dan solusi untuk membawa masa depan bangsa ke arah yang lebih baik.

"Ayo kita berdebat gagasan, kita generasi muda suka itu, capek sebenarnya kita lihat politik pecah-belah. Kita ingin lihat gagasan, ide apa sih, ide buat generasi kita nanti yang baik," ungkapnya.

Kompas TV Cerita fiksi itu hanyalah alasan yang dibuat Ratna untuk menjelaskan luka lebam pada wajah kepada anaknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com