JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Bulog Komjen Budi Waseso mengatakan, institusinya siap memberikan bantuan logistik kepada korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Hal itu dikatakan Budi Waseso alias Buwas di sela kunjungannya ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Rabu (3/10/2018).
“Sebenarnya kami siap, sebanyak mungkin yang dibutuhkan oleh Saudara-saudara kita siapkan semua, yang ada di tempat musibah itu kita punya stok 50 ribu ton beras,” kata Buwas.
Baca juga: PBNU-Bulog Rilis Program Rumah Pangan Santri
Ia memastikan, pihaknya telah siap menyalurkan bantuan pasokan logistik ke beberapa daerah jika dibutuhkan.
“Kami siap juga di wilayah-wilayah lain termasuk yang di Gorontalo, kemudian Sulawesi Selatan sudah kami siapkan untuk kami rapatkan bilamana itu memang dibutuhkan. Kami akan membantu dengan maksimal,” kata Budi Waseso.
Jajaran di daerah, lanjut Buwas, juga sudah diperintahkan untuk membagi pasokan kebutuhan pangan yang dimiliki Bulog setelah bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
“Saya sudah memerintahkan untuk jajaran Bulog di sana, toh gudang kami juga hancur di sana. Tapi kan berasnya banyak, minyak goreng banyak, daging banyak, tepung terigu banyak, gula banyak. Maka waktu itu saya perintahkan untuk kerja sama dengan TNI-Polri dengan tokoh-tokoh masyarakat di sana untuk dibagikan karena situasinya pasti membutuhkan itu,” ujar dia.
Baca juga: Dirut Bulog Sebut Tidak Akan Impor Hingga Pertengahan 2019
Buwas mengatakan, sejak awal Bulog telah mendistribusikan bantuan pasokan logistik kepada korban di Sulawesi Tengah.
Namun, kata Buwas, pendistribusian bantuan logistik terhambat karena putusnya akses transportasi dan jaringan komunikasi di Sulawesi Tengah pasca bencana gempa dan tsunami.
“Jadi sejak awal kami sudah langsung mendistribusikan itu. Hanya karena hambatannya jejaringnya putus, transportasi putus, kemudian listrik mati, terus minyak juga enggak ada sehingga kami masaknya juga agak kesulitan kemarin,” kata Buwas.
Sejak gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang dan tsunami melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02, korban jiwa dan kerusakan terus bertambah.
Hingga Selasa (2/10/2018), tercatat, bertambah menjadi 1.407 orang, 2.549 orang terluka.
.
.