Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Berterima Kasih kepada Media yang Beritakan "Asia Sentinel" Minta Maaf

Kompas.com - 20/09/2018, 18:06 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menghargai permintaan maaf yang disampaikan media asal Hongkong Asia Sentinel, terkait pemberitaan terhadap dirinya.

Selain itu, melalui akun Twitter @SBYudhoyono pada Kamis (20/9/2018), SBY juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai media di Indonesia yang sudah memberitakan pernyataan maaf Asia Sentinel.

"Saya ucapkan terima kasih kepada media massa yang berkenan memuat permintaan maaf Asia Sentinel ini. Saya rindu pers seperti ini *SBY*," tulisnya.

Beberapa media diketahui sudah menayangkan permintaan maaf ini, termasuk Kompas.com.
Namun, SBY menyebut bahwa terdapat satu media penyiaran nasional yang menyebarkan isu ini dengan berlebihan.

Pada Senin (10/9/2018), Asia Sentinel mengeluarkan sebuah artikel melalui situsnya yang mengangkat keterkaitan SBY dalam kasus korupsi Bank Century beberapa waktu lalu.

Namun, pada Rabu (19/9/2018) kemarin, Asia Sentinel mengeluarkan rilis berisi permintaan maaf kepada Susilo Bambang Yoedhoyono (SBY) dan Partai Demokrat, terkait artikelnya yang sekarang sudah ditarik mundur.

Baca juga: Asia Sentinel Minta Maaf kepada SBY dan Demokrat

Artikel permintaan maaf Asia Sentinel kepada SBY dan Partai Demokrat yang diunggah pada Rabu (19/9/2018).Asia Sentinel Artikel permintaan maaf Asia Sentinel kepada SBY dan Partai Demokrat yang diunggah pada Rabu (19/9/2018).

Artikel yang ditulis langsung oleh Pemimpin Redaksi Asia Sentinel, John Berthelsen, dalam rilis itu disebut tidak memenuhi kaidah penulisan jurnalistik yang seharusnya. Sebab, penulisan dianggap tidak berimbang dan hanya mengambil cerita dari satu sisi saja.

Sehingga sangat mungkin menimbulkan rasa sakit hati, dan ketidakadilan bagi pihak yang menjadi obyek artikel, dalam hal ini SBY dan Partai Demokrat.

SBY mengaku sudah memberikan maaf kepada media yang dianggap telah memfitnah diri juga partainya.

"Meskipun kerusakan (damage) terhadap nama baik SBY & Demokrat sudah terjadi, sebagai orang beriman & umat hamba Allah, saya berikan maaf *SBY*," tulis Presiden keenam RI itu.

Kompas TV Asia Sentinel sempat menulis dugaan keterlibatan SBY dalam pencucian uang senilai Rp 177 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com