Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir, Pilihan Jokowi Sendiri...

Kompas.com - 08/09/2018, 07:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha Erick Thohir dipercaya menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin untuk Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

Hal tersebut diumumkan sendiri oleh Joko Widodo (Jokowi), Jumat (7/9/2018) malam di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat.

"Ketua Tim Kampanye Nasional adalah Bapak Erick Thohir," ujar Jokowi.

Pengumuman itu turut dihadiri calon wakil presiden Ma'ruf Amin, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan seluruh sekretaris jenderal partai politik pengusung Jokowi-Ma'ruf.

Baca juga: Erick Thohir Sebut Jabatan Tim Kampanye Tantangan Sekaligus Amanah

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Abdul Kadir Karding menegaskan, pemilihan Erick sebagai ketua tim kampanye lepas dari intervensi partai politik pendukung.

Sembilan parpol penyokong Jokowi memberikan ruang sebebas-bebasnya bagi Jokowi untuk memilih sendiri ketua tim kampanyenya.

"Itu idenya dari Pak Jokowi sendiri. Kita-kita (parpol pengusung) juga enggak mengusulkan siapa-siapa. Karena kita fokus memberikan ruang yang full kepada Pak Jokowi untuk memilih," ujar Karding, di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu malam.

Bagi Jokowi, Erick adalah seorang manajer lapangan yang sukses. Ia mencatat, mencatat, Erick mempunyai perusahaan media massa, klub sepak bola, klub bola basket hingga yang paling anyar yakni menjabat ketua pelaksana Asian Games 2018, Inasgoc.

Baca juga: Erick Thohir Ditawari Jadi Ketua Tim Kampanye sejak Agustus

"Setiap hal yang beliau pimpin itu selalu mendapatkan kesuksesan. Terakhir kita masih ingat beliau Ketua Inasgoc di Asian Games 2018," ujar Jokowi.

Bagi Jokowi, masuknya Erick Thohir sebagai ketua tim kampanye, artinya akan terjadi kombinasi yang baik antara orang-orang dengan latar belakang politik dan orang-orang yang murni profesional di dalam tim.

Lagipula, Jokowi berpendapat, jabatan ketua tim kampanye nasional sebenarnya tidak mutlak harus diserahkan kepada sosok dengan latar belakang politik. Sebab, ketua tim kampanye lebih menjalankan fungsi manajemen dan harmonisasi kerja unsur-unsur di dalam tim.

"Jadi ini bukan urusan berpolitik saja ya. Ini juga urusan manajemen. Mengelola kampanye ini sehingga bisa berjalan dengan baik," ujar Jokowi.

Baca juga: Ini Kata Erick Thohir soal Pelemahan Rupiah dan Kondisi Ekonomi RI

Sementara itu, Jokowi merasa sosok berlatar belakang politik sudah banyak yang masuk di dalam tim kampanye nasional. Mulai dari para sekjen hingga ketua umun parpol pendukungnya.

"Unsur politiknya kan sudah banyak sekali. Sekjen-sekjen kurang politik apa? Di dewan penasehat juga semuanya ketua partai. Dewan pengarah juga ada Pak JK, sehingga ketua umumnya kita berikan ke seorang profesional muda, pengusaha, yaitu Erick Thohir," lanjut dia.

Rencananya, Rabu (12/9/2018) mendatang, Erick akan memimpin rapat bersama tim kampanye untuk yang pertama kalinya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com