Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Kasus Suap, MA Akui Ada Masalah dalam Karakter Para Hakim

Kompas.com - 29/08/2018, 18:20 WIB
Abba Gabrillin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non-Yudisial Sunarto mengatakan, penangkapan hakim di Medan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan suatu keprihatinan mendalam bagi Institusi MA.

Namun, menurut Sunarto, penangkapan ini bukan berarti pengawasan yang dilakukan MA belum maksimal.

"MA enggak kurang-kurangnya mengawasi hakim. MA berusaha maksimal mewujudkan visi Badan Peradilan MA," ujar Sunarto dalam konferensi pers bersama pimpinan KPK di Gedung KPK Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Baca juga: Hakim Tipikor Medan Diduga Terima 280.000 Dollar Singapura dari Tamin Sukardi

Menurut Sunarto, sejak beberapa waktu lalu, MA mulai membenahi aspek sistem regulasi internal. Salah satunya sistem manajemen antisuap. Kemudian, menerapkan sistem administrasi peradilan yang baru dengan proyek pertama di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Negeri Surabaya.

Juru Bicara MA Suhadi mengatakan, ada dua hal pokok yang sudah dilakukan bidang pengawasan. Pertama, pembinan langsung dan melekat.

"MA melakukan kunjungan ke daerah. Bahkan ditayangkan bagimana OTT sebelumnya, agar semua takut melakukan hal yang sama," kata Suhadi.

Selain itu, menurut Suhadi, dibuat sejumlah aturan yang mengatur internal hakim. Misalnya regulasi yang mewajibkan atasan langsung melakukan pengawasan.

Baca juga: MA Berhentikan Sementara Hakim dan Panitera yang Jadi Tersangka di KPK

Kemudian, Peraturan MA yang memungkinkan masyarakat melaporkan pelanggaran yang dilakukan aparatur pengadilan.

Namun, Sunarto dan Suhadi menyebut bahwa pengawasan yang ketat itu tidak akan berguna jika masing-masing individu hakim tidak memilki niat untuk bersih dari korupsi.

"Walaupun pengawasan enggak kurang-kurang, ini menyangkut karkater yang jadi musuh kita bersama. Mari kita jadikan musuh bersama agar korupsi bisa diminimalisir," kata Sunarto.

Sebelumnya, KPK menetapkan Hakim adhoc pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Medan, Merry Purba sebagai tersangka. Merry diduga menerima suap 28.000 dollar Singapura dari terdakwa Tamin Sukardi.

Suap tersebut diduga untuk memengaruhi putusan hakim terhadap Tamin Sukardi.

Kompas TV Dari 8 orang yang diduga terkena OTT, hanya Marsudin Nainggolan dan pengusha yang juga merupakan terpidana Tamin Sukardi yang memasuki lobby KPK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com