Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Sebut Indonesia Semakin Mandiri

Kompas.com - 28/08/2018, 10:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko menegaskan bahwa pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla sedikit banyak sudah mewujudkan kemandirian ekonomi nasional.

Ia merujuk pada nasionalisasi sejumlah tambang yang sebelumnya dikuasai oleh asing serta divestasi saham di PT Freeport Indonesia.

"Bagaimana kemandirian di bidang energi dilakukan lewat nasionalisasi blok migas Mahakam dan Rokan Hulu. Demikian juga upaya untuk mewujudkan kepemilikan 51 persen saham pemerintah di Freeport," ujar Moeldoko melalui siaran pers, Selasa (28/8/2018).

Baca juga: Pengambilalihan Blok Rokan oleh Pertamina Kerek Penerimaan PNBP

"Pemerintah juga ingin rakyat merasakan langsung wujud kedaulatan energi dengan meningkatkan elektrifikasi listrik dari 95,35 persen saat ini menjadi 98 persen di seluruh provinsi di Indonesia," lanjut dia.

Di sisi lain, pemerintah juga terus bergegas mengurangi angka kemiskinan lewat program pengentasan kemiskinan.

Mulai dari kebutuhan rumah tangga lewat Program Keluarga Harapan, pembiayaan pendidikan dasar sampai menengah lewat Kartu Indonesia Pintar, dan akses kesehatan pada fasilitas kesehatan primer dengan Kartu Indonesia Sehat.

"Sampai April 2018 ada 92,2 juta jiwa penerima KIS, 9,4 juta PKH, dan 3,07 juta keluarga bantuan pangan nontunai," kata Moeldoko.

Baca juga: Cerita Jokowi Ambil Alih Blok Mahakam, Rokan, hingga Divestasi Saham Freport, tapi Masih Dituduh Antek Asing

Melalui program ini, keluarga yang berpenghasilan rendah mendapat bantuan nontunai untuk mencukupi kebutuhan dasar mereka.

Kemandirian atas tanah dan lahan, lanjut Moeldoko, juga sedang diwujudkan lewat pemberian 6,4 juta sertifikat hak atas tanah dan pemberian 1,7 juta izin pengelolaan lahan dalam program perhutanan sosial.

Berbagai program pro rakyat tersebut pun berhasil menekan angka kemiskinan menjadi 9,8 persen pada tahun 2018. Pemerintah terus berupaya menekan angka itu lagi.

Baca juga: Ketua DPR Dorong Realisasi Penguasaan Saham Freeport Secepat Mungkin

Menurut Moeldoko, capaian positif tersebut menjadi bekal berharga untuk menghadapi Revolusi Industri industri 4.0 yang memunculkan bukan hanya permasalahan, tetapi juga peluang baru.

"Di titik ini kita perlu menyikapi tantangan global dengan mengeliminasi gangguan, memanfaatkan peluang, dan berani menghadapi tantangan," ujar Moeldoko.

Untuk itu, mantan Panglima TNI tersebut mengajak agar seluruh kelompok dan lapisan masyarakat berani menghadapi tantangan melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha.

Kompas TV Apa keuntungannya bagi Indonesia? Simak video berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com