Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Divestasi Freeport, Jokowi Sebut "Jangan Malah Dibilang Miring-miring"

Kompas.com - 16/07/2018, 15:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa seharusnya masyarakat Indonesia mensyukuri divestasi saham 51 persen dari PT Freeport Indonesia.

"Kalau kemajuan alhamdulilah. Patut kita syukuri, jangan malah dibilang miring-miring," ujar Jokowi saat dijumpai di acara akademi bela negara Partai Nasdem, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (16/7/2018).

Jokowi mengakui, divestasi 51 persen Freeport oleh PT Inalum bukan perkara mudah. Proses itu dilalui dengan usaha yang alot.

Baca juga: Genggam 51 Persen Saham Freeport, Berapa Potensi Pendapatan Indonesia?

Saat ini, proses divestasi masih memasuki ke tahapan penandatanganan Head of Agreement (HoA). Tahapan ini pun akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya.

"Kesepakatan itu perlu saya sampaikan, prosesnya panjang, hampir 3,5 sampai 4 tahun. Kami laksanakan ini dengan alot sekali. Kalau sudah bisa masuk ke HoA itu sebuah kemajuan yang amat sangat," ujar Jokowi.

"Jangan dipikir itu ketemu, lalu tanda tangan. Ini proses panjang 3,5 tahun dengan Freeport," lanjut dia.

Baca juga: Teken Perjanjian dengan Inalum, Saham Rio Tinto dan Freeport Terkerek Naik

Diberitakan, langkah akhir divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PT FI) ke pemerintah telah berhasil dilakukan pemerintah.

Hal itu ditandai dengan ditandatanganinya penandatanganan pokok-pokok perjanjian atau head of agreement (HoA) atas penjualan saham FCX di Indocooper dan hak partisipasi Rio Tinto di PT FI ke Inalum selaku kepala holding BUMN tambang.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyebutkan nilai pembelian saham Rio Tinto adalah sebesar 3,85 miliar dolar AS.

"Jadi kita mengambil alih saham. Inalum itu akan mengambil alih interest dari Rio Tinto dan 100 persen dari Indocopper yang ditambah milik negara jadi 51,38 persen. Nah total nilainya 3,85 miliar dolar AS," ungkap Rini.

Kompas TV Yang krusial adalah waktu 60 hari bagi PT Indonesia Asahan Aluminium atau INALUM untuk menyelesaikan transaksi sesuai dengan perjanjian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com