Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Presiden, Apkasi Minta Tambahan Tunjangan

Kompas.com - 31/07/2018, 19:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Para bupati yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) mewacanakan penambahan tunjangan jabatan saat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/7/2017).

"Bukan kenaikan gaji sih, tidak. Tetapi dalam bentuk lain. Mungkin di tunjangan ya," ujar Sekjen Apkasi sekaligus Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah, seusai pertemuan.

"Sekali lagi, bukan gaji naik ya. Karena kalau gaji yang naik, semuanya minta gaji naik. Jadi kemungkinan dalam bentuk lain, dalam bentuk tunjangan," lanjut dia.

Baca juga: Ketum Apkasi Sebut 300 dari 416 Bupati Bermasalah dengan Hukum

Tunjangan jabatan yang diusulkan, lanjut Nurdin, bukan seperti dana operasional kepala daerah yang harus dipertanggungjawabkan penggunaannya. Sebaliknya, penambahan tunjangan yang dimaksud, tidak perlu dipertanggungjawabkan.

"Tapi dalam bentuk tunjangan yang kira-kira dalam 70 persen itu tidak perlu dipertanggungjawabkan. Jadi bebas penggunaannya," ujar Nurdin.

Nurdin mengatakan, wacana ini sebenarnya bukan hal baru. Apkasi sudah melakukan kajian sejak lama. Namun baru dimunculkan pada saat pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Baca juga: UU Pemda Digugat Apkasi ke MK, Mendagri Sebut Ironis

Salah satu dasar argumentasi perlunya penambahan tunjangan jabatan itu adalah kurangnya anggaran untuk bantuan sosial yang dimiliki kepala daerah tingkat kabupaten.

"Keluhan kita, mau bantu orang, APBD kan enggak mungkin, bisa jadi temuan (BPK). Bayangin kalau gaji Rp 5 juta, satu kali bantu habis," ujar Nurdin.

Presiden, lanjut Nurdin, belum mengiyakan usulan itu. Presiden juga akan melakukan pengkajian terlebih dahulu.

Kompas TV Presiden Joko Widodo mengingatkan kepala daerah untuk melakukan terobosan dalam mempercepat pengurusan izin di berbagai bidang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com