Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Jatuh Sakit, Pertemuan dengan Prabowo Diundur

Kompas.com - 18/07/2018, 08:58 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang semula dijadwalkan berlangsung pada Rabu (18/7/2018) malam ini batal digelar. Sebab, SBY yang semula dijadwalkan sebagai tuan rumah mengalami kelelahan.

"Pertemuan SBY dengan Prabowo diundur karena Pak SBY kelelahan sehabis dari Pacitan dan Yogya," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan saat dihubungi, Rabu (18/7/2018).

Menurut Syarief, SBY bahkan harus dirawat di rumah sakit karena kondisi kesehatannya menurun. Oleh karena itu, pertemuan akan dijadwalkan ulang.

"(SBY) sedang dirawat sejak 17 Juli di RSPAD," kata dia.

Baca juga: PKS Tak Permasalahkan Rencana Pertemuan Prabowo-SBY

Sebelumnya, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menyatakan bakal ada kejutan dalam pertemuan antara SBY dan Prabowo.

"Tanggal 18 (Juli) kami siapkan pertemuan antara SBY dan Prabowo. Akan penuh kejutan," kata Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/7/2018).

Ia menambahkan, pertemuan SBY dengan Prabowo bertujuan untuk mempertajam pertimbangan Demokrat untuk memilih ketiga opsi yang telah ditetapkan partainya.

Ketiga opsi yang ditetapkan Demokrat yakni bergabung bersama koalisi Presiden Joko Widodo, mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, atau mengusung pasangan calon selain keduanya.

Baca juga: SBY: Saat Jokowi dan Prabowo Umumkan Cawapres Jadi Game Changer

Namun, dengan bergabungnya PKB ke Jokowi, praktis opsi mengusung pasangan calon di luar keduanya bakal sulit. Kecuali, ada satu partai yang telah bergabung di koalisi Jokowi keluar dan berkenan berkoalisi dengan Demokrat.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengatakan, partainya terbuka dengan semua, termasuk Partai Demokrat.

Rencana untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat terus dipertimbangkan.

"Kami sangat mengetahui bahwa Pak SBY dan Demokrat itu tentunya menginginkan Pak AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) untuk mendapatkan tempat yang sangat dipertimbangkan oleh koalisi kami yang dipimpin Gerindra," ujar Sandiaga.

Kompas TV Sementara, Syarief Hasan menyatakan, jika menjadi cawapres, AHY akan mampu mendongkrak elektabilitas siapapun capres yang didampinginya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com