JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memimpin Upacara Hari Bhayangkara ke-72 di Istora Senayan, Rabu (11/7/2018). Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan, ada alasan khusus upacara Hari Bhayangkara tahun ini diselenggarakan di dalam ruangan atau indoor.
Tito mengungkapkan, biasanya peringatan Hari Bhayangkara dilaksanakan di tempat terbuka.
Pada tahun-tahun sebelumnya, peringatan hari lahirnya Polri tersebut dilengkapi parade pasukan dan demonstrasi ketangkasan.
"Tahun ini dilaksanakan secara indoor di Istora Senayan," ungkap Tito.
Baca juga: Kebahagiaan dan Duka Kapolri di HUT ke-72 Bhayangkara...
Penyelenggaraan peringatan Hari Bhayangkara di Istora Senayan kali ini, imbuh Tito, dimaksudkan untuk memberikan nuansa lain yang lebih sipil.
Sebab, Polri pada dasarnya adalah institusi sipil berseragam.
"Polri adalah institusi sipil yang berseragam. Civil in uniform," sebut Tito.
Baca juga: Polda-Polres Diminta Tak Paksakan Gelar Acara HUT ke-72 Bhayangkara
Selain itu, pemilihan Istora Senayan sebagai lokasi upacara Hari Bhayangkara diakui Tito sejalan dengan penyelenggaraan Asian Games 2018.
Tito menyatakan, pihaknya mendukung promosi pesta olahraga Asia tersebut dengan menjajal Istora Senayan sebagai lokasi upacara.
"Istora merupakan salah satu venue (lokasi pertandingan) utama, yang telah direnovasi optimal atas instruksi Bapak Presiden," jelas Tito.
Baca juga: HUT ke-72 Bhayangkara, Kapolri Tabur Bunga di Makam Pahlawan Kalibata
Dalam kesempatan yang sama, Wakapolri Komjen Syafruddin mengungkapkan, ada dua makna penyelenggaraan upacara peringatan Hari Bhayangkara di Istora Senayan pada tahun ini.
Selain lebih menekankan kepada acara syukuran, penyelenggaraan di dalam ruangan juga menegaskan bahwa Polri sebenarnya adalah lembaga sipil.
"Acaranya lebih berorientasi pada syukuran, tidak acara parade dan defile, serta menampilkan Polri adalah sipil," tutur Syafruddin.