Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiai Rodjomolo, Kapal Mewah Zaman Paku Buwono untuk Mengarungi Bengawan Solo

Kompas.com - 07/06/2018, 15:51 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Pada abad ke-19, sebagai daerah vorstenlanden yang memiliki kewenangan terhadap wilayahnya, Kasunanan Surakarta memiliki alat transportasi khas yang digunakan untuk melewati daerah perairan. 

Surakarta memang dilalui Bengawan Solo yang termasyur, yang terhubung hingga ke muara di Laut Jawa di kawasan Gresik, Jawa Timur. 

Transportasi itu berupa yacht, kapal mewah, yang dikenal dengan nama Kiai Rodjomolo. Literatur lain menuliskannya sebagai perahu Kiai Rajamala. Dari segi ukuran, pada zamannya, perahu ini memang berukuran raksasa sehingga disebut sebagai kapal. 

Kiai Rodjomolo ini memang memiliki geladak serta memiliki bangunan dengan aksesn rumah mewah di atasnya, yang membuatnya tak salah jika disebut sebagai kapal. 

Nama "Kiai" lazim digunakan untuk segala sesuatu milik raja dan menunjukkan penghormatan kepada penguasa.

Harian Kompas, 2 Maret 1970, menyebutkan, Kapal Rodjomolo berbeda dengan kapal-kapal lainnya.

Kapal tersebut memakai simbol hiasan canthik yang terpasang pada kedua ujung kapal. Simbol ini terpasang pada halauan dan buritan kapal.

Rodjomolo, dalam pewayangan, merupakan tokoh yang berbentuk dan bersifat setangah manusia dan setengah raksasa. Matanya melotot, rambut tebal, dan lebat.

Rodjomolo memiliki hidung yang menjorok ke depan disertai kumis tebal, dan digambarkan memiliki taring.

Rodjomolo berasal dari negara Wirotho, di mana dalam lakon "kongso adu djago" dihadapkan untuk berkelahi dengan jagal Berawa.

Pembuatan kapal menggunakan kayu dari pohon jati di Hutan Danalaya, wilayah Wonogiri.

Hutan Danalaya dianggap keramat oleh masyarakat Keraton Surakarta. Oleh karena itu, tidak ada orang yang berani mengambil kayu secara sembarangan.

Kayu yang berasal dari Hutan Danalaya sudah berumur ratusan tahun dan berukuran besar.

Hilir mudik dari Solo sampai Gresik

Pada masanya, kapal Rodjomolo digunakan untuk hilir mudik dari Solo sampai Gresik.

Penggunaan kapal ini sudah turun temurun mulai dari Paku Buwono IV sampai Paku Buwono IX.

Saat sebelum diangkat menjadi Paku Buwono IX, Pangeran Adipati Anom mempergunakan kapal tersebut untuk menjemput Puteri Pamekasan Madura.

Kapal itu juga pernah digunakan untuk menjemput Puteri Sultan Cakraningrat dari Bangkalan, Madura, yang hendak diperistri oleh Paku Buwono VII.

Ketika iring-iringan pengantin, Kiai Rodjomolo dihiasi oleh berbagai umbul-umbul, panji-panji, bendera-gula kepala, dan bunyi gamelan saat melewati Bengawan Solo.

Di sepanjang Bengawan Solo, masyarakat menyambut dengan antusias.

Pada akhir abad 19, Bengawan Solo sering mengalami banjir. Ada yang menderita karena banjir, ada pula yang merasa gembira.

Kegembiraan tersebut karena bisa menaiki Kapal Rodjomolo ke dalam kota, mengingat air masuk dan menggenangi hingga wilayah perkotaan.

Secara formalitas, orang-orang keraton memberikan ransum kepada korban banjir dengan manaiki Kapal Rodjomolo.

Setelah peristiwa banjir di Bengawan Solo, muncullah juru selam, juru mudi, dan juru dayung.

Aliran Bengawan Solo kemudian digeser agak ke timur menjelang memasuki kota.

Ketika itu, dibangun pengaman di tepi kota bagian selatan dan timur untuk mencegah banjir.

Dengan adanya tanggul dan hilangnya banjir, berakhirlah tugas Kapal Rodjomolo. Setelah itu, canthik kapal dicopot dan disimpan sebagai simbol kemegahan.

Hingga saat ini, chantik kepala tersebut disimpan di Museum Keraton Surakarta dan di Museum Radya Pustaka.

Pada hari tertentu, selalu diberi sesaji lengkap dengan tujuan menghormati penunggu canthik perahu.

Kompas TV Al-Quran tinta emas adalah warisan dari seorang pengusaha tekstil di Solo.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com