Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Musnahkan Ribuan Butir Ekstasi, Puluhan Kilo Sabu, dan Katinon

Kompas.com - 30/05/2018, 12:09 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali menggelar pemusnahan barang bukti narkotika.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Inspektur Jenderal Polisi Heru Winarko mengungkapkan, pihak BNN melakukan pemusnahan barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak 31,6 gram, ekstasi 5.576 butir dan katinon 67,94 Kg.

Heru menjelaskan pemusnahan barang bukti tersebut dari empat kasus tindak pidana narkotika yang diungkap BNN pada Maret sampai April 2018.

“Dari total barang bukti yang disita 31,7 gram shabu, 5961 butir ekstasi, dan 68 kg katinon telah disisihkan 85 gram shabu, 385 butir ekstasi, dan 60 gram katinon untuk kepentingan laboratorium dan pembuktian perkara,” kata Heru di halaman parkir gedung BNN Cawang, Jakarta, Rabu (30/5/2018).

Baca juga: Bea Cukai dan BNN Ungkap Modus Penyelundupan Ekstasi Melalui Pos

Heru mengungkapkan dari empat kasus narkotika yang diungkap, semuanya menggunakan modus operandi berupa paket.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) BNN Kombes (Pol) Sulis mengungkapkan, pemusnahan barang bukti narkotika oleh BNN dilakukan sebagai bentuk menjalankan amanah Undang-Undang Narkotika No.35 tahun 2009 yang tertuang dalam pasal 91 dan pasal 92.

“Sebagai bentuk akuntabilitas barang bukti asli disita dari penyitaan sampai pemusnahan tidak berubah,” kata Sulistriandriatmoko.

Turut hadir perwakilan Kejaksaan Tinggi Jakarta Barat, beserta jajaran dalam proses pemusnahan barang bukti narkotika.

 

Pengungkapan Modus

Dalam pengungkapkan kasus ini, awalnya petugas mencurigai empat paket yang diduga berisi narkotika. Petugas kemudian memeriksa paket tersebut. Hasilnya, ditemukan tablet dalam masing-masing paket.

Baca juga: Bongkar Penyelundupan Katinon, BNN dan Ditjen Bea Cukai Temukan Modus Baru

Pada paket pertama ada 3.080 butir tablet, di paket kedua ditemukan 3.163 butir tablet, paket ketiga terdapat 2.993 tablet, dan paket keempat 3.268 tablet.

Tablet tersebut setelah diuji di minilab Bea Cukai Soekarno Hatta positif ekstasi.

Paket-paket itu rencananya akan dikirimkan ke Cikarang, Bekasi; Bogor dan Bandung.

BNN dan DJBC kemudian melakukan controlled delivery dua paket barang kiriman tersebut ke Bogor dan Cikarang. Untuk dua paket sisanya, DJBC dan BNN berkoordinasi dengan Bea Cukai Bandung.

Baca juga: BNN: Ada Negara yang Tak Mau Diajak Kerja Sama dalam Pemberantasan Narkotika

Pengembangan di Bogor dimulai pada 2 April 2018. Adapun dari hasil controlled delivery di Sukajadi, Bandung, petugas berhasil mengamankan seseorang yang mengambil paket tersebut berinisial TL pada 2 April 2018.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com