Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Bupati Buton Selatan Prihatin Anaknya Terjaring OTT KPK

Kompas.com - 25/05/2018, 08:49 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ayah tersangka Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat, Laode Sjafei Kahar, sempat berada di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (24/5/2018) malam.

Para awak media sempat tak menyadari kehadiran Sjafei di sekitar lingkungan Gedung Merah Putih KPK.

Saat ditanya terkait kedatangannya ke KPK, Sjafei merasa prihatin sebagai orangtua atas peristiwa yang menjerat anaknya. Kehadirannya seorang diri hanya untuk menjenguk sang anak.

"Sebagai orangtua prihatin, (saya) hanya menjenguk saja," ujar Sjafei kepada awak media, di gedung KPK, Kamis.

Sjafei juga sebelumnya mengaku tak mengetahui bahwa anaknya terlibat dalam dugaan menerima suap dari kontraktor proyek di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Buton Selatan.

"Enggak tahu," kata dia.

Baca juga: OTT di Buton Selatan, KPK Sita Rp 409 Juta, Buku Tabungan, hingga Catatan Proyek

Awak media juga menanyakan apakah kehadirannya untuk memenuhi panggilan penyidik atau tidak. Sjafei pun menegaskan bahwa dirinya belum dipanggil oleh KPK.

"Oh belum (panggilan penyidik)," ujarnya.

Sjafei juga menepis kabar bahwa alat peraga kampanye yang disita oleh KPK merupakan alat kampanye dia.

Sebab, beredar informasi di kalangan wartawan alat kampanye yang ditemukan KPK diduga untuk kepentingan kampanye Sjafei sebagai cawagub Sulawesi Tenggara yang akan mengikuti Pilkada Serentak 2018.

"Enggak ada, enggak ada," kata dia.

Sjafei juga menepis dugaan penerimaan suap oleh anaknya akan dimanfaatkan untuk kepentingan kampanye dirinya.

"Enggak tahu, enggak tahu," kata Sjafei sambil berlalu menyudahi tanya jawab.

Baca juga: KPK Amankan Uang Rp 400 Juta dalam OTT di Buton Selatan

Sementara itu Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan sebelumnya mengonfirmasi bahwa ada beberapa alat kampanye yang ditemukan di kediaman seorang konsultan politik yang sempat ditangkap KPK.

"Itu memang ada, kebetulan salah satu cawagub Sultra itu ayah dari Bupati (Agus), jadi memang ditemukan ada beberapa alat kampanye, kami ambil contohnya," kata Basaria.

Namun demikian, Basaria menegaskan pihaknya belum menelusuri dugaan adanya pemanfaatan uang suap yang diperoleh Agus untuk mendukung kegiatan ayahnya yang akan menjadi cawagub Sultra pada Pilkada Serentak 2018 nanti.

"Kami belum sampai ke sana, apakah uang tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan cawagub yang kebetulan ayahnya Bupati. Nanti masih dalam proses mungkin dua-tiga hari ini bisa nanti diinformasikan lagi," kata Basaria.

Meski demikian, Basaria juga tak menutup kemungkinan KPK akan memanggil Sjafei jika memang dibutuhkan.

"Bisa saja nanti, tergantung perkembangan, bisa saja ke sana. Masih dalam proses sampai saat ini," kata dia.

Kompas TV KPK belum menyimpulkan apakah kasus ini terkait dengan proses pilkada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com