Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Aksi Teror di Surabaya Libatkan Perempuan dan Anak-anak

Kompas.com - 16/05/2018, 13:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Rangkaian aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu menyita perhatian banyak pihak.

Salah satunya adalah lantaran pelakunya adalah sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya.

Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia (UI), Solahudin, memandang ada beberapa alasan yang mendasari dilibatkannya perempuan dan anak-anak dalam beberapa aksi bom bunuh diri di Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Baca juga: Masih Trauma, Satu Anak Terduga Teroris Hanya Mau Bicara pada Suster Penjaganya

Pertama adalah alasan keamanan.

"Kalau dilakukan perempuan dan anak-anak lebih sulit diidentifikasi, tidak terlalu curiga, apalagi satu keluarga," kata Solahudin dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Alasan lainnya adalah agar mendapatkan jangkauan pemberitaan yang lebih luas, bahkan hingga ke seluruh dunia.

Solahudin menyebut, aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh pria dewasa tentu sudah awam.  Namun, akan lain ceritanya apabila aksi bom bunuh diri dilakukan oleh perempuan dan melibatkan anak-anak.

Baca juga: Kisah Anak Pelaku Bom Sidoarjo yang Tolak Ajaran Ayahnya Jadi Teroris

Hal ini akan menjadi perhatian, khususnya bagi media-media asing.

"Kalau seandainya pelakunya ibu dan anak itu luar biasa, akan memberikan coverage yang luas. Itu sebabnya media asing meliput berita tersebut karena punya news value (nilai berita) yang tinggi)," tutur Solahudin.

Alasan terakhir adalah pelaku bom bunuh diri memberikan pesan yang disampaikan kepada jaringan mereka sendiri.

Baca juga: KPAI Sebut Kelompok Teroris Libatkan Anak di Banyak Peran

 

Pesan yang dimaksud adalah terkait keberanian melakukan aksi bom bunuh diri.

"(Pesannya) seperti, anak-anak saja berani, perempuan berani, masak kamu (pria dewasa) tidak berani?" sebut Solahudin.

Kompas TV Publik prihatin terhadap kejadian teror bom yang melibatkan anak - anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com